PENENTUAN STRATEGI IMPLEMENTASI MODERNISASI IRIGASI BERBASIS PADA LIMA PILAR MODERNISASI IRIGASI
SUCI RISTIYANA, Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo Arif, M.Eng; Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng
2015 | Tesis | S2 Teknik PertanianTujuan dari penelitian ini adalah menentuan letak strategi kebijakan modernisasi irigasi, dimana kebijakan yang diambil dilakukan di DI Wadaslintang, DI Bondoyudo, DI Batang Anai dan DI Sadang.Penyusunan kebijakan modernisasi irigasi yang ditentukan dengan tempo waktu jangka pendek dan jangka panjang. Data yang ada diolah dengan metode AHP dan kebijakan yang diambil menggunakan metode SWOT. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa daerah irigasi dengan strategi turn around kuadran III (Opportunities dan Weaknesses) SWOT yaitu : pilar sumber daya manusia DI Bondoyudo, institusi pemerintah DI Sadang, sistem pengelolaan DI Batang Anai dan sistem pengelolaan DI Sadang. Sedangkan daerah irigasi dengan Strategi defensive kuadran IV (Weaknesses dan Threat) SWOT yaitu : pilar institusi pemerintah DI Bondoyudo, institusi pemerintah DI Batang Anai, sumber daya manusia DI Wadaslintang, sumber daya manusia DI Batang Anai dan sumber daya manusia DI Sadang. Kebijakan modernisasi irigasi DI Wadaslintang dimulai dengan sosialisasi dan pemberian sangsi yang tegas dalam penentuan pola tanam bagi petani. Hal ini penting karena dengan dipatuhinya pola tanam dapat menjadi salah satu cara pencapaian kemerataan air dari hulu hingga hilir.Kebijakan modernisasi irigasi DI Bondoyudo dimulai dengan ketepatan dan kecepatan respon terhadap kerusakan saluran. Sosialisasi dan pemberian saksi yang tegas dalam penentuan pola tanam bagi petani juga menjadi suatu tugas yang harus diselesaikan guna pencapaian modernisasi irigasi ke depan.Kebijakan modernisasi irigasi DI Batang Anai dimulai dengan ketepatan dan kecepatan respon terhadap kerusakan saluran sesuai dengan OP yang berlaku selain itu dana OP yang ada juga harus disesuaikan dengan AKNOP.Kebijakan modernisasi irigasi DI Sadang dimulai dengan pencapaian kemerataan pendistribusian air hingga ke petak petak sawah petani selain itu penyesuaian pola tanam harus ditaati oleh petani dengan konsekuesi atau sangsi jika terjadi pelanggaran.
The aim of this study is to determine the policies strategy of irrigation modernization that measure in DI Wadaslintang, DI Bondoyudo, DI Batang Anai and DI Sadang. Preparation of the irrigation modernization policies determined by the tempo of time that is short term and long term . Existing data is processed by the method of AHP and the measures taken using SWOT method. The results of study indicated that irrigation area with Quadrant III Turn Around Strategy (Opportunities-Weaknesses) of SWOT are : Area of Bondoyudo Irrigation human resources, Area of Sadang Irrigation government institutions, Area of Batang Anai Irrigation management systems, Area of Sadang Irrigation management systems. In the other hand, Irrigation Area with Quadrant IV Defensive Strategies (Weakness and Threat) of SWOT are : Area of Bondoyudo Irrigation goverment institution, Area of Batang Anai Irrigation government institution, Area of Wadaslintang Irrigation human resources, Area of Batang Anai Irrigation human resources, and Area of Sadang Irrigation human resource. Wadaslintang Irrigation Area modernization policies begins with socialization and the provision of strict sanction in cropping patterns determination for farmers.This is important because the compliance of the cropping pattern can be the way to achieve the evenness of water from upstream to downstream. Bondoyudo Irrigation Area modernization policies begins with fast and accurate response to repair the damaged channel.Giving socialization and sanction in cropping pattern determination for farmers must be completed to achieve future modernization irrigation. Batang Anai irrigation area modernization policies starts with fast and accurate response to damaged channel in accordance with the applicable maintenance and operations. Furthermore, exsisting maintenance and operations must be adapted with AKNOP. Sadang Irrigation Area Modernization policies begins with equalize water distribution to the rice field besides of adjusting the cropping pattern that should be obeyed by farmers and followed by sanction if farmers violate them.
Kata Kunci : irigasi, modernisasi irigasi, kebijakan