PENGUKURAN KERANGKA KONTROL VERTIKAL UTAMA DAN PEMBUATAN PETA SITUASI SKALA 1 : 500 DUSUN BABADAN DESA BELUK,KECAMATAN BAYAT,KABUPATEN KLATEN,PROPINSI JAWA TENGAH
ISDIANTO, Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng. Sc
2015 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK GEOMATIKA SVPraktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu mata kuliah di semester enam yang bersifat wajib bagi seluruh mahasiswa Diploma 3 Teknik Geomatika Universitas Gadjah Mada. Praktek Kerja Lapangan (PKL) menggabungkan antara teori dan keterampilan di lapangan. Kegiatan ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan di bidang survei dan pemetaan yang diperoleh selama perkuliahan. Pemetaan situasi adalah kegiatan yang dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dalam hal ini, pemetaan situasi dilakukan di Dusun Babadan, Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode pengukuran terestris. Kegiatan pengukuran meliputi pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal (KKV) poligon utama menggunakan alat penyipat datar digital. Tahap selanjutnya adalah pengukuran poligon cabang dan pengukuran detil menggunakan alat Total Station. Setelah melalui proses pengukuran di lapangan, selanjutnya dilakukan proses perhitungan data pengukuran. Kemudian data hasil perhitungan tersebut dilakukan proses penggambaran peta digital menggunakan software Surpac dan Arcgis, selanjutnya peta tersebut dilakukan uji peta yang meliputi pengujian planimetris dan pengujian ketinggian/ kontur. Berdasarkan perhitungan data pengukuran kerangka kontrol vertikal, diperoleh hasil bahwa selisih kesalahan penutup beda tinggi pergi-pulang adalah sebesar 4,6 mm yang berarti telah sesuai dengan ketentuan TOR (Term Of Reference ) 10mm sqrt D(dalam kilometer) yaitu 18,813 mm. Hasil pengukuran detil berupa data koordinat ( X, Y, Z). Data hasil pengukuran tersebut diolah dalam proses penggambaran digital yang menghasilkan peta situasi skala 1 : 500 yang dicetak pada kertas ukuran A1. Peta situasi tersebut telah melalui proses uji peta yang meliputi pengujian ketelitian detil planimetris dan uji beda tinggi, dan hasil yang diperoleh tidak memenuhi TOR (Term Of Reference), sehingga peta situasi yang dihasilkan kurang berkualitas baik detil planimetris maupun detil tinggi.
tice (PKL) is one of the subjects in the sixth semester are required for all students of Diploma 3 Geomatic Engineering, Gadjah Mada University. Field Work Practice (PKL) combines theory and skills in the field. This activity is useful for students to apply the knowledge in the field of surveying and mapping gained during the lectures. Large scala topograpic map is that the activities carried out during the Field Work Practice (PKL). In this case, cartogrphy situation is done in Babadan Hamflet, Beluk Vilage, Bayat Sub-District, Klaten District, Central Java Province. Methods of measurement used are terrestrial measurement methods. Measurement activities include measurement of the main Vertical Control Framework (KKV) using a digital waterpass. The next stage is the measurement branch polygons and detailed measurement using a Total Station. After going through the process of measuring the field, then performed the calculation process measurement data. The next stage is the depiction of a digital cartography using Surpac software and ArcGIS, and map quality control includes test planimetric accuracy and precision test height / contour. Based on the calculation of the measurement data of vertical control framework, the result that the difference in height difference error coverings commute is of 4.6 mm which means it has been in accordance with the provisions of the TOR (Terms of Reference) 10mm sqrt D(in kilometer) is 18.813 mm maximum. Detailed measurement results in the form of coordinate data (X, Y, Z). The measurement data processed in the digital imaging process which produces Large scala topograpic map in scala 1 :500 is printed on the A1 size paper. Large scala topograpic map has been through the test process map which includes testing the accuracy of planimetric and height differential test, the results obtained do not meet the TOR (Terms of Reference), so that the resulting situation maps have poor quality detailed planimetric or high detailed.
Kata Kunci : praktek kerja lapangan, pemetaan situasi / field work practice, cartogrphy situation