Laporkan Masalah

Model Cermin-Termodifikasi Supersimetrik

ALBERTUS HARIWANGSA PANULUH, Mirza Satriawan, Ph.D

2015 | Tesis | S2 Ilmu Fisika

Model Cermin Termodifikasi telah dikembangkan dengan tambahan prinsip SUSY dengan tujuan untuk meniadakan masalah hierarki bagi massa Higgs. Berbeda dengan Model Standar Supersimetrik Minimal (MSSM) yang memperkenalkan dua buah medan-super Higgs ($\hat_u$ dan $\hat_d$), Model Cermin Termodifikasi Supersimetrik tidak memperkenalkan medan-super Higgs. Peran pembangkit massa bagi partikel dalam model ini dilakukan oleh pasangan-super dari neutrino (sneutrino) generasi pertama setelah mendapatkan nilai harap vakum. Model ini menggunakan simetri-\textit sebagai pengganti cermin-\textit dalam rangka menghindari beberapa potensial-super yang melanggar bilangan lepton dan barion. Dalam model ini terdapat sumbangan kemungkinan peluruhan pion menjadi antineutrino dan elektron yang diperantarai oleh partikel leptoquark yang merupakan pasangan-super dari quark up. Diperoleh batas bawah massa leptoquark sebesar 1,15 TeV.

We proposed a supersymmetric extension of Modified Mirror Model in order to avoid hierarchy problem. Different from Minimal Supersymmetric Standard Model (MSSM), Supersymmetric Modified Mirror Model does not contain the two Higgs superfields ($\hat_u$ dan $\hat_d$). Instead, we use the first generation of the neutrino superpartners (sneutrino) in order to generate particles mass. This model uses \textit-symmetry instead of \textit-parity in order to avoid superpotential that violates lepton and baryon number. In this model, we find a new contribution in pion decay into antineutrino and lepton with leptoquark, which is the up quark superpartner, as propagator. The leptoquark lower bound mass is 1.15 Tev.

Kata Kunci : model cermin, supersimetri, leptoquark, peluruhan pion, mirror model, supersymmetry, leptoquark, pion decay

  1. S2-2015-351201-abstract.pdf  
  2. S2-2015-351201-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-351201-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-351201-title.pdf