PROFIL PASIEN DENGAN SPONDILITIS TUBERKULOSIS DI BANGSAL SARAF RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011-2013

ASMARUL FAJARINI, dr. Sekar Satiti, Sp.S(K)

2015 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang:Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi dengan mortalitas dan morbiditas yang masih sangat tinggi di dunia. Jumlah kasus infeksi tuberkulosis cenderung meningkat di negara berkembang. Tuberkulosis berpotensi menyebar ke tulang belakang dan menyebabkan spondilitis tuberkulosis. Hingga saat ini, penelitian profil pasien dengan spondilitis tuberkulosis di RSUP Dr. Sardjito belum pernah dilakukan. Tujuan: Mengetahui profil pasien spondilitis tuberkulosis meliputi data demografi, data klinis, data pencitraan tulang belakang dan status keluaran. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain deskriptif observasional potong lintang menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien rawat inap bangsal saraf RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2013. Hasil: Dua puluh pasien didiagnosis dengan spondilitis tuberkulosis. Dari seluruh pasien, 45% berasal dari kelompok usia 18-40 tahun dan 60% adalah laki-laki. Tiga belas pasien mempunyai keluhan utama kelemahan anggota gerak. Ditemukan 13 pasien dengan infeksi primer, 11 di antaranya merupakan tuberkulosis paru. Enam belas pasien dilaporkan mengalami paraparesis dan 7 pasien hipoestesi. Pencitraan tulang belakang dilakukan dengan hasil deformitas 60%, wedging 45%, gibbus 30% canal stenosis 20% dan abses 20%. Delapan belas orang dilaporkan hidup dengan 6 diantaranya mengalami sequele dan 2 lainnya meninggal. Kesimpulan: Sebagian besar kasus diderita oleh usia produktif dengan dominasi laki-laki. Kelemahan anggota gerak adalah keluhan utama tersering. Manifestasi klinis yang umum dilaporkan antara lain nyeri vertebra, kelumpuhan dan gangguan sensori. Infeksi primer yang paling banyak diderita adalah tuberkulosis paru. Defisit neurologis berupa paraparesis banyak ditemukan pada pasien. Pencitraan tulang belakang sebagai langkah diagnosis awal telah dilakukan pada seluruh pasien. Prognosis pasien cukup baik dengan keluaran hidup 90%.

Background: Tuberculosis is an infectious disease that has very high mortality and morbidity in the world. The number of cases of tuberculosis infections tend to increase in developing countries. Tuberculosis could potentially spread to the spine and cause tuberculous spondylitis. However, there are still no researches done on profile of tuberculous spondylitis patients in neurology ward at RSUP Dr. Sardjito. Objectives: To know patient's profile with tuberculous spondylitis includes demographic data, clinical data, spinal imaging data, and the output status. Methods: An observational descriptive study is done using secondary data in the form of medical records from inpatient in neurology ward at RSUP Dr. Sardjito in 2011-2013. Results: Twenty patients were diagnosed as tuberculous spondylitis. Among all patients, 45% of the patients are from the age group of 18-40 years and 60% of them are male. Thirteen patients complained of limb weakness. Thirteen patients came with primary infection, 11 of them are pulmonary tuberculous. Sixteen patients were reported to have paraparesis and 7 patients with hypoestesis. Spinal imaging is done with the results of deformities 60%, wedging 45%, gibbus 30%, canal stenosis 20%, and abscesses 20%. Eighteen patients reported alive with 6 of them having sequelae and 2 patients have died. Conclusions: Most of the cases are from productive age and predominated by male gender. Limb weakness is the most common chief complaint. Back pain, paralysis, and sensory deficits are commonly reported as clinical manifestations. The most common primary infections is pulmonary tuberculosis. Neurological deficits of paraparesis is found in patients. Spinal imaging as early diagnostic test has been performed on all patients. The prognosis for patients is good enough with live output of 90%.

Kata Kunci : Kata Kunci: spondilitis tuberkulosis, profil, rawat inap