Laporkan Masalah

PERBEDAAN CURAH SALIVA TIDAK TERSTIMULASI ANTARA LANJUT USIA YANG MENGGUNAKAN OBAT KUMUR BERALKOHOL DAN OBAT KUMUR NON ALKOHOL

NIDA MUNADIAH RAHIM, drg.Hendri Susanto, M.Kes., PhD; drg. Sri Budiarti, M.S

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Penggunaan jangka panjang alkohol pada obat kumur berakibat menurunnya curah saliva tidak terstimulasi dibandingkan dengan obat kumur non alkohol. Kecenderungan curah saliva yang rendah pada lanjut usia menyebabkan penggunaan obat kumur alkohol menurunkan curah saliva lebih besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan curah saliva tidak terstimulasi lansia yang menggunakan obat kumur alkohol dan obat kumur non alkohol yang beredar di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan pre and post test group design. Penelitian dilakukan pada 28 orang lanjut usia diatas 60 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di wilayah D.I.Yogyakarta. Subyek dibagi menjadi kelompok obat kumur beralkohol (Listerine) dan obat kumur non alkohol (Hexetidine). Subyek pada kedua kelompok berkumur sebanyak 15 ml pada pagi dan malam selama tujuh hari. Curah saliva tidak terstimulasi dikumpulkan selama 5 menit, ditimbang, dikonversikan dalam satuan ml/menit. Analisis rerata curah saliva tidak terstimulasi perkelompok menggunakan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Rerata selisih curah saliva tidak terstimulasi antara kedua kelompok dianalisis menggunakan uji Mann Whitney U. Hasil penelitian menunjukan rerata curah saliva tidak terstimulasi kelompok alkohol sebesar 0,164 ml/menit menurun menjadi 0,117 ml/menit dengan nilai p<0,05. Rerata curah saliva tidak terstimulasi kelompok non alkohol sebesar 0,164 ml/menit meningkat menjadi 0,212 ml/menit dengan nilai p>0,05. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai p=0,370(p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan rerata curah saliva tidak terstimulasi yang signifikan antara kelompok obat kumur beralkohol dan obat kumur non alkohol.

Long-term use of alcohol in mouthwash result in decreased unstimulated salivary flow compared with non-alcoholic mouthwash. The elderly who use alcohol containing mouthwash will have lower salivary flow. The purpose of this study to determine differences in unstimulated salivary flow the elderly who use mouthwash containing alcohol and non-alcohol mouthwash which available in Indonesia. This study was a quasi-experimental study with pre- and post-test group design. The study was conducted on 28 people aged over 60 years who fullfill the inclusion and exclusion criteria in the region D.I.Yogyakarta. The subjects were divided into alcohol containing mouthwash group (Listerine) and non-alcoholic mouthwash (Hexetidine). Subjects in both groups rinse approximately 15 ml mothwash solution in the morning and evening for seven days. Unstimulated salivary flow was collected for 5 minutes, weighed, converted in units of ml/min. Analysis of the mean unstimulated saliva per group using paired t-test and Wilcoxon test. The mean difference unstimulated saliva between the two groups were analyzed using the Mann Whitney U test. The results showed a mean unstimulated salivary flow alcohol group is decreased from 0.164 ml/min to 0.117 ml/min with a value of p<0.05. Mean unstimulated salivary flow non alcoholic group increased from 0.164 ml/ min to 0.212 ml/min, with p>0.05. Mann Whitney test results demonstrate the value of p=0.370 (p> 0.05). The conclusion of this study, there is no significant differences of mean unstimulated salivary flow between groups alcohol containing mouthwash and non-alcoholic mouthwash.

Kata Kunci : lanjut usia, curah saliva tidak terstimulasi,obat kumur beralkohol, obat kumur non alkohol