Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pariwisata di Desa Wisata Pulesari, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman
HANNIF ANDY AL ANSHORI, Fahmi Prihantoro, S.S., S.H., M.A. ; Yulita Kusuma Sari, S.T., M.Sc.
2015 | Skripsi | S1 PARIWISATADesa Wisata Pulesari menjadi salah satu dari 38 desa wisata yang berkembang pesat di Kabupaten Sleman. Sejak didirikan pascaerupsi Merapi 2010, hingga Desember 2014, lebih dari 32.000 wisatawan berkunjung untuk menikmati alam dan budaya Desa Wisata Pulesari. Pencapaian tinggi tersebut diperoleh dari kontribusi masyarakat lokal selama pembangunan desa wisata. Partisipasi masyarakat Desa Wisata Pulesari selaras dengan Konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat, masyarakat terlibat dalam perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan pengembangan, sampai pemantauan dan evaluasi. Berdasarkan fakta tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui partisipasi masyarakat meliputi pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi pembangunan, dan pemanfaatan hasil pembangunan. Tujuan kedua ialah mengetahui kendala yang dihadapi masyarakat yang meliputi faktor internal dan eksternal. Dari analisis kedua aspek, dirumuskan strategi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat meliputi lima dimensi pembangunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan tergolong sebagai partisipasi konsultatif, pelaksanaan kegiatan tergolong sebagai partisipasi interaktif, pemantauan dan evaluasi pembangunan tergolong sebagai partisipasi interaktif, dan pemanfaatan hasil pembangunan tergolong sebagai mobilisasi sendiri. Kendala dari faktor internal meliputi sumber daya manusia dan kelembagaan wisata lokal, sedangkan dari faktor eksternal meliputi aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Strategi pengembangan dirumuskan ke dalam dimensi ekonomi, politik, lingkungan, sosial, dan budaya.
Pulesari Tourism Village becomes one of 38 tourism villages that rapidly developed in the Regency of Sleman. Since it has been built after the volcano eruption of Merapi in 2010, up to December 2014, more than 32,000 tourists came to enjoy the nature and culture of Pulesari Tourism Village. The high achievement is caused by the contribution of the local community during the establishment of the tourism village program. The participation of the local community in Pulesari Tourism Village accords to the concept of Community Based Tourism, which is the community involves to the planning, establishment, management and development, up to controlling and evaluation. Based on the fact, this research aims to find out the community participation comprises decision making, program implementation, development controlling and evaluation and the utilization of the outcome of the development. The second aim is to find out the constraints faced by the community comprises the internal and external factors. From the both analysis, being formulated the community based tourism development strategy comprises the five development dimensions. The outcome of the analysis shows that the participation of the community in decision making classified as consultative participation, the implementation is classified as interactive participation, controlling and evaluation of the development is classified as interactive participation and the utilization of the outcome of the development classified as self mobilization. The constraints of the internal factor comprise human resources and local tourism institutional, whereas the external factors comprise accessibilities, amenities, and tourist attraction. The development strategy is formulated into economic, political, environmental, social, and cultural dimension.
Kata Kunci : desa wisata, partisipasi, masyarakat, pembangunan