PERAN ASAM HUMAT DAN FULVAT DALAM PENGENDALIAN ALUMINIUM DAN PENINGKATAN SERAPAN FOSFOR PADA TANAMAN JAGUNG DI TYPIC HAPLUDULT SAJIRA
I WAYAN SUASTIKA, IR., M.SI., Dr. Ir. Benito Heru Purwanto, M.Agr.Sc ; Dr. Ir. Dja’far Shiddieq, M.Sc ; Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.Sc
2015 | Disertasi | S3 Ilmu TanahUltisol spread in Indonesia with an area of more than 45 million ha of highly prospective large enough for the development of agriculture, but faces several constraints such as low soil organic matter content, deficiency of macro - micro nutrients, very acid, and has a solubility of Al, Fe, and Mn are high. The high saturation of Al, Fe, and Mn in the Ultisol lead poisoning in plants as well as the fixation of P, so P is unavailable to plants. Controlling the amount of Al dissolved in the soil will provide multiple benefits: lower levels of Al toxicity and increase the available P supplied through fertilizer, so the growth and productivity of crops will increase. One effort that can be done to control the aluminum in Ultisols is to add organic matter to the soil, but the amount needed much, it can reach more than 25 tons per hectare. Therefore, it needs a new breakthrough, namely by extracting the organic material and the extracted form organic acids and then applied to the soil, so that the gift to be effective and efficient. The study aims were to: (1) to identify the types and number of active functional groups contained in cow manure, chicken, peat, compost and straw; (2) to get the type of organic acid was the most reactive in the formation of complex compounds with Al (aluminum); (3) to obtain the most appropriate incubation period in the formation of Al - organic acid complex; and (4) to obtain the organic acid was most effective in improving P available, improving the growth and yield of corn. The study consisted of three experimental stages: (1) The effect of organic acids from a variety of sources and an incubation period of a few fractions of aluminum, (2) Effect of organic acids and P fertilizer rate on soil aluminum forms, and (3) Effect of organic acids P fertilizer rate on the growth and yield of corn in Ultisol Sajira, Banten. The results showed that humic acid and fulvic acid extracted from chicken pile, beef pile, peat and rice straw can control exchangeable Aluminum (Al – dd) in the Ultisol throught chelating mechanism (Al - chelate increased amount). Fulvic acid was more effective than the humic acid in controlling aluminum. Cumulatively, humic acid and fulvic acid extracted from the pile of chicken and rice straw compost had the ability to control the aluminum better than that extracted from peat and cow pile. The incubation period for two weeks was good enough for chelating reaction between an organic acid with aluminum. Giving organic acids increase P uptake, the positive impact on the growth and yield of corn.
Luas Ultisol di Indonesia lebih dari 45 juta ha mempunyai prospek yang cukup besar bagi pengembangan pertanian, namun menghadapi beberapa kendala antara lain kadar bahan organik tanah yang rendah, kahat unsur hara makro-mikro, sangat masam, serta memiliki kelarutan Al, Fe, dan Mn yang tinggi. Tingginya kejenuhan Al, Fe, dan Mn pada Ultisol mengakibatkan terjadinya keracunan pada tanaman serta terjadinya fiksasi P, sehingga P tidak tersedia bagi tanaman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan aluminium pada Ultisol adalah dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanah. Terobosan baru perlu dilakukan yaitu dengan mengekstrak bahan organik dan ekstraktannya berupa asam-asam organik lalu diaplikasikan pada tanah, sehingga pemberiannya menjadi efektif dan efisien daripada dengan pemberian bahan organik. Penelitian bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jenis-jenis dan jumlah gugus-gugus fungsional aktif yang terkandung di dalam pupuk kandang (pukan) sapi, pukan ayam, gambut, dan kompos jerami, (2) mendapatkan jenis asam organik yang paling reaktif dalam pembentukan senyawa komplek dengan Al (aluminium), (3) mendapatkan masa inkubasi yang paling tepat dalam pembentukan komplek Al-asam organik, (4) mendapatkan asam organik yang paling efektif dalam meningkatkan P tersedia, meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian terdiri atas 3 tahap percobaan yaitu: (1) pengaruh macam asam organik dari berbagai sumber dan masa inkubasi terhadap beberapa fraksi aluminium, (2) Pengaruh asam organik dan takaran pupuk P terhadap bentukbentuk aluminium tanah, dan (3) Pengaruh asam organik dan takaran pupuk P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada Ultisol Sajira, Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam humat dan asam fulvat yang diekstrak dari pukan ayam, pukan sapi, gambut dan jerami padi dapat mengendalikan Al-dd di dalam tanah Ultisol melalui mekanisme pengkhelatan (jumlah Al-khelat meningkat). Asam fulvat lebih efektif dibandingkan dengan asam humat dalam mengendalikan aluminium. Secara kumulatif, asam humat dan asam fulvat yang diekstrak dari pukan ayam dan kompos jerami padi mempunyai kemampuan mengendalikan aluminium lebih baik dibandingkan dengan yang diekstrak dari gambut dan pukan sapi. Masa inkubasi selama dua minggu sudah cukup baik untuk terjadinya reaksi pengkhelatan antara asam organik dengan aluminium. Pemberian asam organik meningkatkan serapan P, yang berdampak positif bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
Kata Kunci : aluminium, asam humat, asam fulvat, ultisol, jagung