PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEPENTINGAN PIHAK LAIN ATAS PENDAFTARAN CIPTAAN YANG MERUPAKAN DOMAIN PUBLIK (STUDI KASUS PERKARA GARIS BENANG KUNING ANTARA PT. SRITEX MELAWAN PT. DUNIATEX)

M. YAGARI BHASTARA, Prof. M. Hawin, S.H., L.L.M., Ph.D.

2014 | Tesis | S2 Hukum

Hak cipta lahir bukan karena pendaftaran, melainkan timbul secara otomatis sejak diciptakan. Untuk karya cipta yang merupakan domain publik dan telah didaftarkan hak ciptanya dapat dibatalkan. Dengan adanya ketentuan pidana dan proses peradilan pidana terkait pelanggaran hak cipta, telah menunjukkan adanya kerugian dari pihak lain yang mengumumkan atau memperbanyak ciptaan yang nyata-nyata merupakan domain publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat dan aspek perlindungan hukum terhadap kepentingan pihak lain atas pendaftaran ciptaan yang merupakan domain publik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data tersebut dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan yang didukung dengan wawancara terhadap responden yang merupakan ahli pada studi kasus dalam penulisan tesis ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Pertama, pendaftaran ciptaan yang merupakan domain publik dapat dibatalkan oleh Negara melalui mekanisme dan prosedur pembatalan di Pengadilan Niaga, karena senyatanya sifat domain publik itu sendiri merupakan milik publik dan konsumsi publik, di mana Negara sebagai representative dari publik. Kedua, upaya hukum yang dapat ditempuh oleh pihak lain terhadap ciptaan yang merupakan domain publik masih belum tegas dinyatakan secara eksplisit dalam Undang-Undang Hak Cipta, yakni apabila terjadi sengketa, penafsiran pasalnya hanya dengan menggunakan oleh ahli-ahli dipersidangan. Begitupun terhadap Putusan Di Pengadilan Niaga, azas bebas dalam Yurisprudensi yang tidak mengikat kepada Putusan terdahulu yang lebih tinggi maupun sederajat, sehingga penerapan Putusan dapat berubah-ubah sepanjang tidak ada pengaturan yang jelas dan tegas.

Copyright has never been born because of registration. It exists right at the same time with the creation. Works which belong to public domain and the copyright has been registered may be canceled. Criminal provisions and criminal proceedings related with copyright infringement have indicated the loss of the other party who publish or reproduce the creations which obviously are of public domain. This study aims to determine the nature and aspects of legal protection of the interests of other parties to the registration of creation which belongs to public domain. The data used in this study are primary data and secondary data. The data is collected through library research supported by interviews with respondents who are experts in the case study in this thesis. It can be concluded from the research; firstly, registration of creation which belongs to public domain can be canceled by the State through the cancellation mechanism and procedures in the Commercial Court, because the actual nature of such public domain is public property and public consumption, in which the State is the representative of the public. Second, remedy which may be sought by the other party to the creation of public domain is still not firmly stated explicitly in the Copyright Act, namely in the event of of any dispute, the interpretation of the articles just has been done by experts before court. So are the Orders of Commercial Court, the principle of freedom in the jurisprudence is not binding to the previous verdict of higher or equal court, so that the execution of the Order may vary in absence of clear and unequivocal arrangements.

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Kepentingan Pihak Lain, Pendaftaran Ciptaan, Domain Publik.