RUANG BERMAIN ANAK DI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA(RUSUNAWA) BEGALON II KOTA SURAKARTA
HIDAYATUL MUSLIHAH, Diananta PS. S.T., M.Eng., Ph.D.
2015 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturRumah Susun Sederhana Sewa(Rusunawa) adalah salah satu upaya pemerintah untuk memecahkan masalah hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah(MBR) yang tinggal di permukiman kumuh. Dalam rusunawa tentunya kepadatan penduduk tinggi demikian halnya populasi anak sehingga ruang bermain adalah aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam rancangan rusunawa. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran ruang bermain yang ideal bagi anak rusunawa melalui pemahaman konsep lokal ruang bermain anak rusunawa Begalon II Kota Surakarta , preferensi ruang bermain, serta faktorfaktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan naturalistik dan menerapkan metode grounded theory. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap penghuni dan anak rusunawa ditunjang pengamatan lapangan untuk mendapatkan sampling pemetaan perilaku pada pola aktivitas anak. Hasil eksplorasi persepsi anak terkait ruang bermain di trianggulasikan dengan perilaku anak di ruang tersebut untuk mengecek validitas data dan hasil penelitian. Fenomena mirip yang muncul dikelompokkan dan dianalisa menggunakan teknik pengkodean. Hasil pengkodean dikategorisasikan menjadi variabel berpengaruh dalam preferensi ruang bermain. Fenomena yang berbeda dikaji sebagai analisis kasus negatif untuk menyempurnakan hasil penelitian. Hasil penelitian memberikan pengetahuan bahwa preferensi jenis permainan anak rusunawa dipengaruhi kelompok usia dan jenis kelamin. Waktu bermain anak dipengaruhi usia anak, keberadaan alat bermain, jenis kelamin, lokasi hunian, kondisi kesehatan/fisik anak dan kesibukan anak. Preferensi rekan bermain anak adalah teman seusia, berjenis kelamin sama, teman selantai, teman dalam rusunawa, dan teman satu sekolah. Anak-anak rusunawa memiliki kemampuan adaptasi dalam menggunakan ruang bermain yang terbatas yaitu dengan cara merubah ruang secara fisik, berimajinasi, megubah aturan dan bentuk permainan. Dalam penelitian ini diketahui juga bahwa semakin rendah lantai yang dihuni, semakin tinggi tingkat kepuasan dan penilaian penghuni terhadap ruang bermain di rusunawa dan demikian pula sebalikanya. Preferensi ruang bermain anak adalah ruang yang ruang yang memiliki alat kelengkapan bermain, memiliki keunikan, luas, dekat dengan hunian, cukup pencahayaan, teduh, sejuk, dan tidak lembab, ruang yang dikenali, minim intervensi orang dewasa, memiliki view ruang terbuka, bersih, banyak temannya, memiliki tingkat keramaiannya sedang dan mudah aksesibilitasnya. Faktor-faktor yang mempengaruh preferensi ruang bermain adalah keberadaan alat kelengkapan bermain, luasan ruang, keamanan, kenyamanan , jenis permainan, view, intervensi, dan keberadaan teman bermain. Kata Kunci : anak, ruang bermain, rusunawa, preferensi ruang
Rumah Susun Sederhana Sewa(Rusunawa) is one of goverment’s solutions for low income families in slum areas. Since every rusunawa(rented simple flats) always have high population of children then it also needs to includeplayground areas designs considering its limited space.( The objextivesof this reaserch are constructing local concept of Rusunawa Begalon II Surakarta’s playground spaces, understandingchildren’s space preference, and understanding reasons behind their preference. This research used naturalistic inquiry and grounded theory method. Qualitative datais collected by interviewing children and observing their behaviors when theyuse rusunawa’s playground spaces. Children’s perception about playground spaces are used to triangulate their actual activities in it .The outcome of the interviews are children’s perception of their playground spaces.Furthermore, he behaviour mapping also shows children’s unconciouus choices. Similar phenomenons are grouped in the same catagory and than being analyzed with coding methodology. On the other hand, phenomenons which are different from preferences are analyzed as a negative case study to supportthe result explanation. This research argues thatchildren’s preference of their type of activities in the playground are affected by age and gender factors. Game duration is affected by several factors including: age ,game toolsavailability, gender, residential unit location, physical condition, and children’s activities outside playing. Children prefer to play with friendsfrom the same age, gender, and floor, friends from inside rusunawa and their schools. Children have adaptive ability to change an available room becoming a convenient place to play by changing or transforming the room’s condition, using their imagination, and changing the game rules.Thesatisfaction level of rusunawa’s occupants and their children depends on the location where they live. People who live in lower floorstend to feel more satisfied with rusunawa’s playground space, while people who live in higher floors tend tp feel more unsatisfied. This research also finds that children prefer to play in rooms which have a lot of game tools, toys,, uniqueness, well air circulation, normal humidity, less intervention from adults, outdoor view and is wide, close to their residential unit, bright, , covered,, , well known, , , clean, and easily accessed. Based on those preferences, factors which affect on children’s playground preferences are game tools and toys availability, room size, safety, comfortability, game type, room’s view, intervention, and existence of their friend. Keywords :childern, playground, rusunawa, rented simple flats, space preferance
Kata Kunci : anak, ruang bermain, rusunawa, preferensi ruang; childern, playground, rusunawa, rented simple flats, space preferance