ARSITEKTUR MASJID PATHOK NEGORO Ditinjau dari Fungsi, Bentuk, Ruang dan Teknik
INDRI RAHMAWATI, Prof. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D.
2015 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturDengan ditetapkannya UU tentang Keistimewaan Yogyakarta pada tahun 2012, pihak Keraton Yogyakarta kemudian menginstruksikan Dinas Kebudayaan Yogyakarta untuk untuk memperbaiki dan mengembalikan Masjid Pathok Negoro ke bentuk semula (asli). Hal tersebut menimbulkan pertanyaan tentang karakteristik dan konsep yang terkandung dalam Arsitektur Masjid Pathok Negoro. Keterkaitan Masjid Agung Yogyakarta dan Masjid-Masjid Pathok Negoro sebagai satu kesatuan grand desain yang disusun oleh Sultan Hamengkubuwono I dalam pertahanan keamanan, wilayah, sosial, masyarakat dan keagamaaan, juga menjadi landasan kuat untuk mengetahui karakteristik masjid Pathok Negoro yang dikaitkan dengan ide-ide dan konsep pendiriannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat melihat Karakteristik Masjid Pathok Negoro ditinjau dari fungsi, bentuk, ruang dan teknik yang dikaitkan dengan ide-ide serta konsep pendiriannya. Mengetahui faktor-faktor budaya Masyarakat Yogyakarta yang mempengaruhi pembentukan karakteristik Masjid Pathok Negoro serta faktor-faktor budaya Masyarakat Yogyakarta yang mempengaruhi perubahan karakteristik Masjid pathok Negoro pada saat ini dikaitkan dengan ide awal pendiriannya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan penelitian Rasionalistik-kualitatif, dengan mengambil teori Ching (2000) dalam aspek-aspek pembentuk karakteristik Arsitektur digunakan sebagai grand theory. Variabel terikat yang digunakan adalah variabel fungsi, variabel bentuk, variabel ruang, dan variabel teknik. Sedangkan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian adalah unsur-unsur kebudayaan universal C.Kluckhon dalam koentjaraningrat (2002). Hasil penelitian yang didapatkan adalah: Masjid Pathok negoro memiliki Karakteristik keletakan. Karakteristik tersebut merupakan konsep awal pendirian yang terpengaruh oleh keadaan sosial masyarakat di Yogyakarta. Pada Masjid Pathok Negoro Bentuk bangunan yang muncul merupakan perwujudan fungsi dan bentuk yang saling mempengaruhi. Wujud Masjid Pathok Negoro yang menyerupai masjid Agung Yogyakarta merupakan pengaruh dari fungsi masjid sebagai Masjid keraton yang berada di bawah Masjid Agung Yogyakarta. Dalam perwujudannya, fungsi, bentuk, ruang dan teknik saling mempengaruhi. Aspek Bentuk pada Masjid Pathok Negoro menjadi aspek yang paling konsisten dari awal pendiriannya hingga saat ini, dikarenakan aspek utama dari Fungsi, ruang dan teknik pada Masjid Pathok Negoro masih tetap dipertahankan eksistensinya. Unsur budaya yang paling mempengaruhi pembentukan karakteristik Masjid Pathok Negoro adalah unsur Organisasi sosial dan unsur sistem simbol.
With the enactment of the Excellence Act in Yogyakarta in 2012, the Yogyakarta Palace then instructed the Cultural Yogyakarta to to repair and restore the Pathok Negoro mosque to their original form (original) . This was a question about the characteristics and the concept that is contained in architecture of the Pathok Negoro mosque. the great mosque of kauman, yogyakarta and Pathok Negoro mosque as a whole grand design which was compiled by Sultan Hamengkubuwono I in defense and security, the region, social, and the community and religious, has also laid the foundation for strong enough to know the characteristics Pathok Negoro mosque associated with ideas and concepts establishment. The purpose of this research is to be able to see the Mosque characteristic Pathok Negoro observed from the function, the form, space and techniques that are linked to the ideas and concepts establishment. Know these factors that influence the formation Mosque characteristic Pathok Negoro and factors in the culture of the Society Yogyakarta that influence change characteristic Pathok Negoro Mosque at the moment is associated with initial idea establishment. This Research using approach or Rationalistic-qualitative research, with takes a theory Ching (2000) in these aspects forming the characteristic architecture is used as the grand theory. Variables are bound is the function, the variable forms, the room, and variables techniques. While variables are free to be used in research is universal cultural elements C. Kluckhon in koentjaraningrat frequently had done researches (2002). Results of research findings suggest that is: the Mosque Pathok Negoro have placement characteristics. Situated at Hills that have the initial establishment of a concept that are affected by the social community in Yogyakarta. At the mosque Pathok Negoro shape of the building is a realization that emerged function and form that influence each other. A Mosque Pathok Negoro resembling a great mosque of kauman, yogyakarta is the influence of the mosque as Sultan Mosque, which is under great mosque of kauman, yogyakarta. Manifestations, functions, In form, space and techniques influence each other. Aspects form in the Mosque Pathok Negoro became the most consistent from the beginning its establishment until this time, because main aspect of functions, space and techniques in the Mosque Pathok Negoro still maintained their existence. Cultural elements that has the most direct influence the formation Mosque characteristic Pathok Negoro is an element social Organization system and the elements of symbols.
Kata Kunci : Karakteristik, pathok negoro, yogyakarta