AN INVESTMENT ANALYSIS OF PT GARUDA INDONESIA TBK
RAHMAT KHUZAINI, Prof. Basu Swastha Dharmmesta, MBA, Ph.D.
2015 | Tesis | S2 ManajemenTesis ini merupakan analisis investasi PT Garuda Indonesia Tbk, perusahaan penerbangan nasional yang berbasis dan beroperasi di Indonesia. Tujuan dari tesis adalah sebagai laporan investasi bagi pemegang saham maupun investor perusahaan tersebut tentang prospek perusahaan di masa mendatang. Kondisi ekonomi di Indonesia dan Australia sebagai dua pasar terbesar PT Garuda Indonesia Tbk mengindikasi pertumbuhan yang positif sehingga mampu menunjang kesinambungan perusahaan. Tingkat permintaan di kedua negara tersebut tumbuh namun tidak sesuai dengan harapan karena tekanan ekonomi global. Beberapa indikator ekonomi seperti gross domestic product, inflasi, dan nilai tukar menunjukkan laju penurunan yang berarti kondisi ekonomi domestik masing-masing negara mengalami tekanan. Hal ini dipengaruhi pula oleh kondisi politik dalam negeri. Namun, kondisi tersebut akan segera pulih seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi global. Industri penerbangan di Indonesia sedang berada dalam persaingan yang ketat. Saat ini terdapat 17 perusahaan penerbangan domestik dengan total penumpang dan kargo yang dilayani masing-masing sebesar 58.920.439 penumpang dan 367.947.712 ton untuk kargo. Hasil analisis dengan menggunakan Porter’s Five Force, industri penerbangan mengalami tekanan pada aspek threat of new entrants, bargaining power of buyers, bargaining power of suppliers, dan rivalry. Hasil analisis menunjukkan bahwa PT Garuda Indonesia Tbk berada pada kuadran yang positif. Strategi bisnis yang dikembangkan memberikan pedoman bagi manajemen tentang target dan sasaran apa yang harus dicapai setiap tahun. Dari sisi manajemen, jajaran direksi diisi oleh orang-orang yang memiliki kapabilitas dan kompetensi guna mengembangkan perusahaan ke depannya. Dari sisi keuangan, secara umum posisi keuangan perusahaan menunjukkan kondisi yang baik terkait dengan cash flows. Beberapa rasio keuangan menunjukkan bahwa perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Guna menentukan nilai intrinsik dari perusahaan, dua metode valuasi yaitu Discounted Cash Flow (DCF) dan Discounted Abnormal Return (EVA) diaplikasikan dalam laporan ini. Beberapa asumsi dan parameter diperoleh dari data historis dan sumber-sumber yang lain. Berdasarkan kedua model tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai saham perusahaan dinilai undervalued dibandingkan dengan harga saham sebenarnya. Namun, direkomendasikan agar pemegang saham tidak menjual sahamnya dan investor potensial agar membeli sahamnya mengingat harga saham yang diindikasikan akan terus meningkat.
This dissertation is an investment analysis of PT Garuda Indonesia Tbk, an airline company based and mainly operates in Indonesia. The aim of the dissertation is to provide an investment analysis report to either investors or potential investors about the prospect of the company. The economic conditions in Indonesia and Australia demonstrate positive results that support business sustainability. Demands in both markets are still growth but not in the expected figure due to global economy pressure. To support this, several economic indicators, such as gross domestic product, inflation, and exchange rate show declined rate and it means that the economy is in distress. However, it will likely be enhanced in line with improved global economy as indicated. Furthermore, political stability within these countries also contributes positively to domestic economic situation. Airline industry in Indonesia indicates intense competition. The domestic market is served by 17 airlines with total passengers and cargo in 2013 of 58,920,439 passengers and 367,947,712 tons respectively. Adopting Porter’s Five Forces framework into analysis, it shows that the industry is having pressure related to threat of new entrants, bargaining power of buyers, bargaining power of suppliers and rivalry. A discussion on hedging risk in airline industry is illustrated to demonstrate the common risks exposed to airline industry, the instrument used to hedge, and finally, the benefits of hedging policy itself. Briefly, hedging decision would minimise the risks and enhance company’s value. The company presents a positive fundamental position. Detailed business strategies have been established to help them in achieving their goals. The management consists of qualified persons and hold strong capabilities and capacities. The financial performance indicates that the company has no difficulties related to cash flows and the ratio is under industry average. Lastly, Discounted Cash Flow (DCF) and Discounted Abnormal Return (EVA) are applied to figure out company’s intrinsic value. Various assumptions and parameters have been derived from historical data and other sources. It can be concluded from the model that the company’s share value is measured undervalued compared to current share price. Therefore, the investors are suggested to hold the stocks and for potential investors are suggested to buy the stocks.
Kata Kunci : Discounted Cash Flow, Discounted Abnormal Return, Hedging Risk