EVALUASI PROGRAM REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU
MATARI YASINULLAH HS, Dr. Nunuk Dwi Retnandari
2015 | Tesis | S2 Administrasi PublikRehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan salah satu bagian dari program pengentasan kemiskinan. Penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas sebagian besar bermukim dipesisir pantai dan bekerja sebagai nelayan, sehingga sangat jarang dari mereka yang berfikir untuk membangun rumah yang layak huni, disebabkan penghasilan mereka sebesar Rp. 250.000/bulan dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk itu, pemerintah memberikan bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), agar mereka bisa fokus untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian program dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sehingga teori bukan untuk diuji, akan tetapi sebagai pendekatan terhadap masalah penelitian. Peneliti menggunakan pendekatan teori yang disampaikan Poister (2003) tentang Logical Framework dan Dunn (2003) tentang Kriteria Evaluasi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, dokumentasi dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara pelaksanaan, program ini terlaksana dengan baik, sedangkan tujuan program belum optimal. Dari 5 (lima) hanya 2 (dua) tujuan program yang tercapai diantaranya : Tersediannya perumahan yang layak huni bagi masyarakat miskin, Adanya kenyamanan bertempat tinggal, sedangkan yang belum maksimal capaiannya adalah Meningkatkan harkat dan martabat masyarakat miskin, Meningkatkan kemampuan keluarga dalam melaksanakan peran dan fungsi keluarga untuk memberikan perlindungan, bimbingan dan pendidikan, Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan pemukiman masyarakat. Beberapa permasalahan yang ditemukan dilapangan : 1). Tidak validnya data awal program, 2). Kurangnya peran Kecamatan, 3). Implementor kurang memahami isi dan tujuan program, 4). Berbedanya bentuk, luas dan model Rumah Layak Huni, dan 5). Tidak berkesinambungannya kebijakan satu dengan yang lainnya. Program rehabilitasi RTLH diterima dengan baik oleh masyarakat, hanya saja dalam proses pengentasan kemiskinan pemerintah harus mengintervensi penerima bantuan RTLH ini dengan bantuan lainnya, agar mereka bisa meningkatkan kesejahteraannya.
Not Liveable House Rehabilitation is one part of poverty alleviation programs. Most of Anambas Islands population live in coastal and work as a fisherman. They rarely think to build decent housing. One of the reason because their income is Rp. 250.000,-/months just enough for their daily needs. To that end, the government provides assistance Not Liveable House Rehabilitation, so that they can focus on to improve their welfare. This study aims to determine the achievements of the program and identify factors that affect the success of the program. The method used in this study is a qualitative method, so the theory is not to be tested, but as an approach to the research problem. Researchers using the theory presented by Poister (2003) on the Logical Framework and Dunn (2003) on Evaluation Criteria. Collecting data using in-depth interview technique, documentation and surveys. The results showed that in the implementation, the program is performing well, while the objective of the program is not optimal. Only 2 (two) program from 5 (five) objectives are achieved including: avaibility livable housing for the poor, comfort existence reside. While the other programs is not maximized like Improving the dignity of the poor, improving the ability of the family to carry out the roles and family function to provide protection, guidance and education, Improving health and environmental quality of human settlements. Some of the problems found in the field: 1). Invalidity of the initial data the program, 2). Lack of role Districts, 3). Implementor less understand the content and purpose of the program, 4). The different shapes, spacious and models house Livable, and 5). Discontinuity in policy to one another. This Rehabilitation program well received by the community. But this program can’t stand alone to end poverty. Government need to intervene with another aid, so they can improve their welfare.
Kata Kunci : Masyarakat Miskin, Kebijakan Sosial dan Rumah Layak Huni (RLH)