PREVALENSI KEJADIAN MILK FEVER PADA SAPI PERAH DI KABUPATEN SLEMAN

KALALO G I V EUDIA, Dr. drh. Surya Agus Prihatno M,P

2014 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Milk fever merupakan gangguan metabolik yang dapat terjadi disekitar waktu kelahiran pada sapi perah. Penyebab milk fever adalah terjadinya pengurangan kadar calsium dalam darah sebagai hasil calsium yang berpindah ke dalam kandungan susu ketika sapi perah laktasi dan produksi susu tinggi. Gejala klinismilk fever adalah demam, eclampsia, paralisis, jatuh hingga menyebabkan kematian. Gangguan metabolik ini dapat merugikan peternak dari segi ekonomi sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak kejadian milk fever pada sapi perah Koperasi Susu Warga Mulya dan UPP Kaliurang. Penelitian ini menggunakan kajian lintas seksional yang dilakukan terhadap 244 ekor sapi perah di Kabupaten Sleman. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling tahapan ganda secara proporsional. Random sederhana dilakukan pada tingkat kelompok ternak, sedangkan ternak sebagai unit terkecil diambil secara cluster. Objek yang digunakan adalah sapi perah bukan dara milik peternak anggota Koperasi Susu Warga Mulya dan UPP Kaliurang di Sleman. Dataquisioner dikumpulkan dan diolah menggunakan SPSS versi 16.0 untuk mencari frekuensi kejadian kemudian analisis dilakukan secara deskriptif. Penelitian ini dapat disimpulkanbahwa prevalensi milk fever pada sapi perah di Kabupaten Sleman adalah 2% dari 244 ekor sapi perah yaitu lima ekor sapi perah.

Milk fever is a metabolic disorder which can happen during parturition time in dairy cattle. The cause of milk fever is a decrease of calsium concentration in blood as the result movement of calsium to milk during the lactation of dairy cattle and high produce of milk. Clinical sign of milk fever are fever, eclampsia, paralyzed, may cause cattle be easily stumbled, or even died. This metabolic disorder can give a bad impact to breeder on the economical section so that some preventive strategies are needed. This research is for knowing how many cases of milk fever on dairy cattle in Koperasi Susu Warga Mulya and UPP Kaliurang. The research uses intersectional study done among 244 dairy cattle in Sleman regency. The sample is taken by proportionally multiple steps sampling. A simple random is executed on cattle group level, while the smallest cattle unit is taken on cluster. The objects are dairy cattle not the heifer owned by the breeder as the member of Koperasi Susu Warga Mulya and UPP Kaliurang. The questionnaire data is submitted and processed using SPSS 16.0 version for the frequencies data which later descriptively analyzed. The research has been conclude thatthe prevalence of milk fever on dairy cattle in Sleman regency is 2% out of 244 dairy cattle, in association with five dairy cattle.

Kata Kunci : Milk fever, calsium, sapi perah / Milk fever, calsium, dairy cattle