Laporkan Masalah

SIGAB : Panji Perjuangan Difabel di Yogyakarta

WISNU SADEWO, Amalinda Savirani,SIP,MA

2015 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)

Kehidupan difabel di Indonesia, masih jauh dari kata kesetaraan dan keadilan, kita dapat lihat pada belum terjaminnya akses pendidikan, pekerjaan, pelayanan kesehatan dan aksesibilitas publik yang belum mampu mencapai ke seluruh difabel. Sadar bahwa permasalahan tidak dapat diselesaikan tanpa perjuangan maka pada tahun 2003 berdirilah sebuah lembaga di Yogyakarta bernama SIGAB ( Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel) yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana peran SIGAB sebagai masyarakat sipil dalam menciptakan inklusifitas kelompok difabel di Yogyakarta serta bagaimana bentuk strategi dan pengembangan kapasitas untuk mendukung hal itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gerakan masyarakat sipil lokal dalam hal ini SIGAB untuk mendorong inklusifitas kelompok difabel di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, data primer menggunakan observasi wawancara yang dilakukan kepada struktur pimpinan SIGAB untuk memahami gerakan dan strategi, apa yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan organisasi dan keadilan bagi difabel. Sumber data sekunder didapatkan melalui dokumen-dokumen yang memuat tentang isu-isu difabel dan itu didapatkan baik dari buku-buku ataupun internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi SIGAB untuk memperjuangkan hak difabel telah dilakukan dan berjalan, hal ini tidak lepas dari pengembangan kapasitas dan strategi-strategi organisasi yang dilakukan SIGAB terutama pada bidang advokasi kebijakan dan pengadilan. Membangun jejaring adalah kekuatan penting dalam kegiatan advokasi yang dilakukan SIGAB. Sedangkan pengembangan kapasitas pada aspek manajerial, leadership dan keuangan berhasil memperkuat eksistensi dan kelangsungan organisasi SIGAB.

The diffabel (different ability) life in Indonesia is still far from equality and justice, we can see that they not guaranteeing access to education , work , health services and the public accessibility that has not been able to accomplish throughout diffabel. Aware that the problem can be solved without struggle then in 2003, stand up an institution in Yogyakarta named SIGAB (Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel) and aims to create an inclusive society. Problem formulation in this research was to see how the role of SIGAB as a civil society in creating inclusivity to a diffabel group in Yogyakarta and to see how the form of the strategy and the development of the capacity to support it. The purpose of this research is to see the movement of local civil society in this case is SIGAB, to push inclusivity diffabel group in Yogyakarta. This study using the qualitative study methods. Data sources in this research include primary and secondary data, the primary data is using an observation interview was being done to the structure of SIGAB leaders, to understand the movement and strategies , what are they doing to achieve the aim of the organization and of justice for diffabel. Secondary data obtained through the documents that contain difabel set of issues and it was obtained either from the books or the internet .The research results show that the existence of SIGAB to fight for the right of diffabel had done and still on going , this can not be separated from the development of the capacity and the strategies organization that conducted SIGAB especially to the field of policy advocacy and advocacy on court. Build a link to all the stakeholder is the vital powers advocacy activities conducted sigab. While the development of the capacity on aspects of managerial , leadership and financial managed to strengthen its existence and the survival of SIGAB organization.

Kata Kunci : Kata Kunci : NGO, SIGAB, Difabel