Laporkan Masalah

KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA PONDOK PESANTREN AL-FATAA, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA

NABILA KIRTTI PRADIP, Dr. drh. Sitti Rahmah Umniyati, S.U; dr. Tridjoko Hadianto, DTM&H., MKes

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang: Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei. Penyakit ini menduduki peringkat ke-3 dari penyakit kulit tersering di Indonesia. Kejadian tinggi terdapat pada anak-anak, remaja, lansia, tingkat pendidikan rendah, dan di tempat dengan kepadatan hunian tinggi. Penyakit ini menular melalui kontak langsung kulit, tempat tidur, dan pakaian. Pondok pesantren memiliki risiko yang cukup besar karena para santri tinggal bersama secara berkelompok. Belum pernah dilakukan penelitian mendalam mengenai kejadian penyakit skabies pada pondok pesantren Al-Fataa, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tujuan Penelitian: Mengetahui angka kejadian skabies, gambaran karakteristik dasar, dan hubungan antara karakteristik dasar serta kepadatan hunian dengan kejadian penyakit skabies pada Pondok Pesantren Al-Fataa, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Metode: Studi cross sectional dengan mengukur luas kamar, analisis kuesioner lembar pertanyaan, serta pengamatan visual dan pengambilan sampel lesi kulit tangan dan kaki dengan swab. Sampel kemudian diamati di bawah mikroskop. Hasil: Angka kejadian skabies sebesar 88,46% dengan kejadian terbanyak terdapat pada santri laki-laki, usia remaja (10-19 tahun), tingkat pendidikan TK-SD, dan menetap selama >1 tahun. Seluruh responden memiliki riwayat penyakit dan riwayat pengobatan skabies. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik dasar seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lama tinggal dengan kejadian skabies. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian penyakit skabies (p<0,05).

Background: Scabies is a skin disease caused by Sarcoptes scabiei. This disease was ranked 3rd of the most common skin disease in Indonesia. High incidence found in children, adolescents, elderly, low education level and in high population density area. The disease is transmitted through direct contact of skin, bedding, and clothing. Islamic boarding school has a considerable risk because the students live together in groups. There had not been in-depth research on scabies incidence in Al-Fataa Islamic Boarding School, Bantul, Yogyakarta. Objectives: To find out the incidence of scabies, the basic characteristic features, the relationship between basic characteristic features with scabies incidence, and the relationship between population density with scabies incidence in Al-Fataa Islamic Boarding School, Bantul, Yogyakarta. Methods A cross-sectional study to measure the room, questionnaire analysis, visual observation and sampling hands and feet skin lesions with swab. Samples observed on a microscope. Result: There are 88.46% scabies cases with the highest incidence found in boys, adolescents (10-19 years old), kindergarten to elementary education level, and settled for >1 year. All respondents had history of illness and had been treated. There was no significant relationship between basic characteristic features such as gender, age, education level, characteristic features, and length of stay with the incidence of scabies. Conclusion: Population density has a significant relationship to scabies incidence (p <0.05).

Kata Kunci : Skabies, Sarcoptes scabiei, kepadatan hunian, karakteristik, angka kejadian, scabies, population density, characteristic, incidence


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.