Laporkan Masalah

SELF-MEDICATION OF VITAMIN AND SUPPLEMENT AMONG MEDICAL UNDERGRADUATE STUDENTS IN YOGYAKARTA, INDONESIA

YANA SURYANI, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc.,Ph.D.; dr. Jarir At Thobari, Ph.D.

2015 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang : Popularitas suplemen makanan dan obat - diri telah meningkat selama bertahun-tahun . Tidak seperti negara-negara maju , tidak banyak penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki praktek pengobatan sendiri suplemen makanan di Indonesia . Tujuan : Penelitian ini dilakukan menyelidiki praktek pengobatan sendiri vitamin dan suplemen kalangan mahasiswa kedokteran dari Universitas Gadjah Mada ( UGM ) dan pengetahuan mereka , persepsi dan sikap ke arah itu . Metode: Penelitian ini adalah survei cross- sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran UGM . Acak 1 - mahasiswa kedokteran tahun ke-4 yang dipilih untuk menjawab soal- 58 diberikan kuesioner setiap . Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan STATA 13 . Hasil : Hal ini ditemukan bahwa 60,4 % ( 58 dari 96 ) dari siswa berlatih pengobatan sendiri vitamin dan suplemen . Suplemen yang biasa dikonsumsi adalah Vitamin C ( 69 % ) , Multivitamin ( 29 % ) dan Kalsium ( 22 % ) . Alasan utama untuk asupan suplemen adalah untuk menjaga kesehatan umum ( 91 % ) , urutan orang tua ( 21 % ) dan untuk meningkatkan penampilan fisik ( 10 % ) . Keluarga ( 78 % ) , internet ( 24 % ) , teman ( 16 % ) dan televisi ( 16 % ) merupakan sumber umum informasi tentang suplemen sementara sumber populer untuk mendapatkan suplemen yang farmasi ( 57 % ) , keluarga ( 19 % ) , supermarket ( 16 % ) dan belanja online ( 9 % ) . Kebanyakan siswa ( 71 % ) percaya bahwa suplemen diambil menguntungkan dan mual , dampak buruk hanya dilaporkan , hanya dihadapi oleh 3 % dari siswa . Analisis menggunakan Chi - Squared pengujian menunjukkan bahwa karakteristik demografi dan pengetahuan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap praktek pengobatan sendiri . Kesimpulan : Sebagian besar mahasiswa kedokteran di UGM mengobati diri sendiri kadang-kadang dengan vitamin dan suplemen dan menemukan mereka membantu. Namun, pengetahuan siswa pada vitamin dan suplemen makanan yang ditemukan kurang dan waran untuk intervensi lebih lanjut .

Background: The popularity of dietary supplement and its self-medication has been increasing over the years. Unlike developed countries, not much studies has been done to investigate the practice of self-medication of dietary supplement in Indonesia. Objectives: This study is conducted investigate the practice of self-medication of vitamin and supplement among medical students of Universitas Gadjah Mada (UGM) and their knowledge, perception and attitude towards it. Method: This study is a cross-sectional survey conducted in the medical faculty of UGM. Random 1st- 4th year medical students were selected to answer a 58 questions self-administered questionnaire each. Data collected were analysed using STATA 13. Result: It is found that 60.4% (58 out of 96) of the students practise self-medication of vitamin and supplement. The commonly consumed supplements are Vitamin C (69%), Multivitamin (29%) and Calcium (22%). Main reasons for supplement intake was to maintain general health (91%), parents' order (21%) and to improve physical appearance (10%). Family (78%), internet (24%), friends (16%) and television (16%) are common sources of information on supplement while popular sources to obtain supplement are pharmacy (57%), family (19%), supermarket (16%) and online shopping (9%). Most students (71%) believe that the supplement taken is beneficial and nausea, the only reported adverse effect, was only faced by 3% of the students. Analysis using Chi-Squared Test showed that demographic characteristics and knowledge have no significant effect on the practice of self-medication. Conclusion: Majority of the medical students in UGM self-medicate occasionally with vitamin and supplement and find them helpful. However, the knowledge of the students on vitamin and dietary supplement are found to be lacking and warrants for further intervention.

Kata Kunci : Vitamin, Self-medication, Dietary Supplement, Medical Student, Prevalence, Indonesia

  1. S1-2015-323962-abstract.pdf  
  2. S1-2015-323962-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-323962-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-323962-title.pdf