Laporkan Masalah

Gaya Bahasa Dalam Humor-Humor Karya Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

BAYU AJI PRIHARYADI, Drs. Ariyanto, M.Hum

2015 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan gaya bahasa sebagai salah satu media pembangun suasan humor dalam tiga buku kumpulan humor-humor Gus Dur. Dalam humor-humornya, GD seringkali memanfaatkan media bahasa khususnya gaya bahasa sebagai salah satu media untuk berhumor sekaligus menanamkan kecenderungan tertentu dan melancarkan pikiran. Dalam humor GD, gaya bahasa dianggap sebagai media yang mampu untuk mengungkapkan maksud dan tujuan, baik tersirat maupun yang tersurat. Dengan memanfaatkan gaya bahasa dalam berhumor memudahkan GD memperindah humor. Dalam penelitian ini, gaya bahasa dianalisis dengan mengkaji kata, frasa, klausa, kalimat atau wacana gaya bahasa dalam HGD. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Gaya bahasa dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori gaya bahasa. Dalam penelitian ini, data yang dianalisis adalah tuturan-tuturan gaya bahasa dalam humor-humor Gus Dur dalam tiga buku kumpulan humor Gus Dur; Ngakak Bareng Gus Dur, Humor Nyentrik Ala Gus Dur, dan Kumpulan Humor-Humor Gus Dur Di Internet. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam humor-humornya, gaya bahasa yang digunakan memiliki beberapa ciri. Ciri tersebut dapat dilihat dalam bentuk gaya bahasa humor dan struktur kalimat humor. Gaya bahasa dalam struktur kalimat dalam humor-humor Gus Dur diklasifikasikan menjadi bentuk gaya bahasa klimaks, gaya bahasa antiklimaks, gaya bahasa repetisi, gaya bahasa paralelisme, dan gaya bahasa antitesis. Gaya bahasa berdasarkan fungsinya diklasifikasikan menjadi, fungsi menjelaskan, fungsi memperkuat gagasan, fungsi menghidupkan objek mati, fungsi menstimlus asosiasi, fungsi menimbulkan gelak tawa, dan fungsi hiasan. Berdasarkan langsung tidaknya makna, jenis gaya bahasa dalam humor-humor Gus Dur diklasifikasikan menjadi gaya bahasa retoris, antara lain; gaya bahasa aliterasi, gaya bahasa asonansi, gaya bahasa apofasis atau preterisio, gaya bahasa apostrof, gaya bahasa eufemisme, gaya bahasa litotes, gaya bahasa histeron atau proteron, dan gaya bahasa perifasis, sedangkan gaya bahasa kiasan diklasifikansikan menjadi; gaya bahasa simile, gaya bahasa metafora, gaya bahasa sarkasme, gaya bahasa ironi, gaya bahasa satir, dan gaya bahasa pun atau paronomasia.

This research aimed to describe language uses as a media style of humor in the three books which contain of humor Gus Dur. In his humor, GD uses media of language, especially the style of language as a medium to instill a tendency of once and launched mind. The style language is considered as a medium that is able to express the intent and purpose, either express or implied in a humor. By utilizing the language style in humor facilitate, creator make humor. In this study, the style of language analyzed by studying the word, phrase, klaus, and sentence style in HGD. This research classified in qualitative research. The style of language in this research were analyzed using the theory of stylistic premises. In this study, data were analyzed speech is speech-language style in humor Gus Dur in three collections of humor Gus Dur; Ngakak Bareng Gus Dur, Humor Nyentrik Ala Gus Dur, and Kumpulan Humor-Humor Gus Dur di Internet. Data in this study were collected by using methods and techniques refer to the note. The results of this study indicate that in the humor-humor, style of language used to have several characteristics. The trait can be seen on stylistic forms based on the structure of the sentence. Style language based on the structure of the sentence in humor Gus Dur classified into shape style climax, anticlimax style, style repetition, paralelism language style, and stylistic antithesis. Style language based functions are classified into, explains the function, the function of reinforcing the idea, function animate inanimate objects, association function, the function raises laughter, and the function of decoration. While the absence of meaning based on your direct, type style in humor Gus Dur classified into rhetorical style, among others; stylistic alliteration, assonance language style, style apofasis or preterisio style, apostrophe style, style language support euphemism, litotes style, proteron or histeron language style, and perifasis style, while the style of figurative language clasificated by; simile style, metaphor style, sarcasmstyle, irony style, satirical style, and pun or paronomasia style.

Kata Kunci : Kata kunci: humor, gaya bahasa, Gus Dur.

  1. S1-2015-254910-abstract.pdf  
  2. S1-2015-254910-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-254910-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-254910-title.pdf