ISU MORAL DALAM NOVEL L'IMMORALISTE KARYA ANDRE GIDE
PUTRI RAHMAWATI SUKAMTO, Dr. Wening Udasmoro, M. Hum., DEA.
2015 | Skripsi | S1 SASTRA PERANCISL'immoraliste (1902) adalah salah satu novel karya Andre Gide yang mendapat banyak kritikan. Hal ini disebabkan karena karyanya dianggap tabu dan aneh oleh masyarakat pada masa itu. Novel ini bercerita tentang tokoh utama, bernama Michel yang kehidupannya mengalami perubahan karena pengalaman sekaratnya. Setelah mengalami sekarat dia memandang bahwa hidupnya menarik dan ingin melakukan penemuan-penemuan di hidupnya. Dia ingin menjadi manusia baru (Nouvel etre). Upayanya untuk menjadi manusia baru adalah melepas semua ajaran yang diterimanya sejak kecil. Hal tersebut bertentangan dengan pandangan moral masyarakat pada saat itu yang menganut ketat ajaran agama. Penelitian ini meneliti mengapa pengarang mengangkat isu moral mengenai hal yang tabu dan aneh pada novel ini. Selain itu, bagaimana penolakan yang dilakukan oleh tokoh utama terhadap pandangan moral masyarakat pada abad ke-20. Tokoh tersebut mengalami perubahan karakter dan pandangannya tentang kehidupan. Penghapusan ajaran tersebut berdampak pula pada kebebasannya sebagai individu. Kebebasan tersebut pula yang membuatnya menjadi seorang ateis dan homoseksual. Kedua hal tersebut merupakan hal yang dianggap menyimpang oleh masyarakat pada saat itu. Meskipun tokoh utama menunjukan kebebasannya, namun dia juga menunjukkan keterbatasan geraknya akibat dari pandangan moral masyarakat. Hal ini lah yang kemudian menjadikan tokoh harus melakukan kepura-puraan. Kepura-puraan ini pula yang menjadi kritikan pengarang pada novel ini.
The Immoralist (1902) is one of the novel by Andre Gide that received a lot of critics because his work was considered as taboo and bizarre by the society at that time. This novel tells the story of the main character, named Michel, whose life changes because of his dying experience. After experiencing dying, he sees his life interesting and would like to do some discoveries. He wants to become a new man (Nouvel etre). His attempt to become a new man is by removing all the teachings he received when he was a child. This contradicts the moral view of the society at that time which strictly follows the religion teachings. This study analyze why the author raised the moral issues which is taboo and bizarre in this novel and also, how Michel reject the moral view of the society in the 20th century. He changed his character and his view of life, and the abolition of these teachings results as the individual freedom. It makes him become an atheist and a homosexual. Both of them are considered as a deviation by the society at that time. Although Michel is able to show his freedom, at the same time he also shows the limitations of his movement because the restriction from the society moral view. Thus, it forces him to pretend as well. This hypocrisy is criticized by the author in the novel.
Kata Kunci : Moral, Kebebasan, Keterbatasan, Manusia Baru, Kepura-puraan.