PENDUGAAN BAHAYA KEGEMPAAN METODE PROBABILISTIK SERTA KETERKAITANNYA DENGAN KEMIRINGAN LERENG DI PROVINSI LAMPUNG

RUDIANTO, Prof. Dr. Sunarto, M.S.

2015 | Tesis | S2 Geografi

Analisis bahaya kegempaan adalah salah satu metode untuk mengestimasi atau mengkuantifikasi dampak gempabumi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan nilai percepatan tanah maksimum di batuan dasar untuk Provinsi Lampung dan nilai percepatan tanah maksimum di permukaan untuk Kota Bandarlampung, serta menganalisis hubungan antara bahaya kegempaan dengan kemiringan lereng. Analisis bahaya kegempaan dilakukan dengan metode probabilistik (PSHA). Program PSHA USGS 2007 digunakan untuk analisis bahaya kegempaan di batuan dasar. Perhitungan nilai bahaya kegempaan di permukaan dilakukan dengan menggunakan faktor amplifikasi seismik sesuai dengan kelas situs setempat. Analisis hubungan bahaya kegempaan dengan kemiringan lereng dilakukan dengan analisis statistik korelasi. Nilai bahaya kegempaan Provinsi Lampung di batuan dasar periode ulang 500 tahun pada kondisi PGA (T=0 detik), kondisi spektra T=0,2 detik, dan T=1,0 detik berturut-turut adalah 0,06 g hingga 0,47 g, 0,12 g hingga 1,20 g, dan 0,10 g hingga 0,47 g. Nilai bahaya kegempaan Provinsi Lampung di batuan dasar untuk periode ulang 2.500 tahun pada kondisi PGA (T=0 detik), spektra T=0,2 detik, dan spektra T=1,0 detik berturut-turut yaitu 0,08 g hingga 0,91 g, 0,19 g hingga 2,62 g, dan 0,19 g hingga 0,93 g. Nilai bahaya kegempaan di permukaan Kota Bandarlampung untuk periode ulang 500 tahun adalah 0,159 g hingga 0,249 g. Nilai respon spektra percepatan di permukaan untuk periode 0,2 detik dan 1,0 detik berturut-turut adalah 0,245 g hingga 0,410 g dan 0,146 g hingga 0,298 g. Koefisien korelasi kemiringan lereng dan bahaya kegempaan adalah -0,720, berarti hubungan kemiringan lereng dan bahaya kegempaan berkorelasi negatif dengan tingkat hubungan kuat pada tingkat signifikansi 1%. Kata kunci: gempabumi, bahaya kegempaan, PSHA, kemiringan lereng

The seismic hazard analysis is a method to estimate or quantify the earthquake impact. The purpose of this study is to determine the value of the maximum ground acceleration in the bedrock of Lampung Province and maximum ground acceleration values at the surface in the Bandarlampung City, and to analyze the relationship between the level of seismic hazard with the slope. The probabilistic method (PSHA) has been used in the seismic hazard analysis. The PSHA USGS 2007 software was used in this study to get the value of hazard in the bedrock. The calculation of seismic hazard at the surface used the seismic amplification factor according to the site class. The relationship analysis the seismic hazard with the slope by using correlation stastistical analysis. The seismic hazards value in the bedrock for 500 years return period on the PGA conditions (T=0 seconds), the spectral condition T=0.2 seconds, and the spectral condition T=1.0 seconds are 0.06 g to 0.47 g, 0.12 g to 1.20 g, and 0.10 g to 0.47 g, respectively. The Lampung Province seismic hazard value in the bedrock for 2500 years return period on the PGA conditions (T=0 seconds), the T=0.2 seconds spectral condition, and the T=1.0 seconds spectral condition are 0.08 g to 0.91 g, 0.19 g to 2.62 g, and 0.19 g to 0.93 g, respectively. The seismic hazard value at the surface in Bandarlampung City for 500 years return period of earthquake ranged from 0.159 g to 0.249 g. The spectral response acceleration value at the surface for 0.2 seconds period and 1,0 seconds period are 0.245 g to 0.410 g and 0.146 g to 0.298 g, respectively. The correlation coeficient between slope and seismic hazard shows -0.720. A value of -0.720 indicates a strong negative correlation in 1% significant level. Keywords: earthquake, seismic hazard, PSHA, slope

Kata Kunci : gempabumi, bahaya kegempaan, PSHA, kemiringan lereng; earthquake, seismic hazard, PSHA, slope