SIFAT FISIK DAN KIMIA DAUN PISANG AMBON (Musa acuminata) DAN KEPOK (Musa balbisiana) SEGAR, LAYU, DAN KERING SEBAGAI KEMASAN TRADISIONAL
SRIKANDI PUJI L, Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc.; Dr. Ir. Chusnul Hidayat
2014 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIANDaun pisang merupakan salah satu bahan yang sering digunakan sebagai kemasan tradisional. Penggunaannya sebagai pengemas tradisional ditentukan oleh karakter daun yang sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik dan kimianya. Sedangkan informasi tentang sifat fisik dan kimia khususnya daun pisang Kepok dan Ambon segar, layu, dan kering masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian bertujuan mengkaji sifat-sifat fisik dan kimia daun pisang Kepok dan Ambon yang banyak digunakan masyarakat Indonesia sebagai pengemas tradisional. Parameter uji meliputi ketebalan daun, warna, kenampakan mikroskopis, ketahanan lipat, ketahanan sobek, kekuatan tarik, dan permeabilitas uap air, kadar air dan kadar lemak. Penentuan kualitas daun sebagai bahan kemas sesuai peruntukannya didasarkan pada parameter ketahanan lipat, ketahanan sobek, kekuatan tarik, dan permeabilitas uap air. Nilai ketahanan lipat terbaik dimiliki oleh daun pisang Ambon dan Kepok pada kondisi layu, yaitu 10,14 dan 11,84, sehingga cocok digunakan untuk mengemas makanan dengan teknik lipat dan pincuk. Ketahanan sobek sejajar arah serat daun terbaik dimiliki oleh daun pisang Ambon layu dengan nilai 75 gramforce, sedang katahanan sobek tegak lurus arah serat terbaik dimiliki oleh daun pisang kepok layu sebesar 66,67 gramforce. Daun pisang Ambon layu cocok digunakan untuk mengemas makanan dengan teknik gulung. Daun pisang Kepok layu cocok digunakan untuk kemasan makanan tradisional dengan teknik pengemasan pincuk dan bungkus karena memiliki sifat ketahanan lipat dan sobek yang baik. Kekuatan tarik terbaik dimiliki oleh daun pisang Ambon kering dengan nilai 27,1 N. Daun pisang Ambon kering meliliki nilai keuletan yang baik, sehingga cocok digunakan sebagai kemasan makanan tradisional dengan teknik pengemasan lipat dan pincuk. nilai permeabilitas uap air terbaik dimiliki oleh daun pisang Kepok kering dengan nilai 0,5 mg/cm2jam. Daun pisang Kepok kering memiliki sifat permeabilitas yang baik, sehingga cocok digunakan untuk mengemas makanan tradisional yang mudah tengik. Daun pisang Ambon dan Kepok segar memiliki perbedaan sifat fisik dan kimia yang tidak signifikan.
Physico-Chemical Properties Of Fresh, Withered, And Dry Banana Leaf Of Ambon (Musa Ascuminata) And Kepok (Musa Balbisiana) Used In Food Traditional Packaging Banana leaf has long been widely used as traditional package of food, especially in Indonesia. The utilization is determined by its characteristics affected by physical and chemical properties which information, however, is still limited. Therefore, this present study aimed to measure physical and chemical properties of Kepok and Ambon banana leaf commonly used as traditional package by Indonesian. Measurement on thickness, color, microscopic appearance, fold and ripped endurance, shear force, vapor permeability was used to define leaf quality as package material, while chemical properties observed were moisture and fat content. Results showed that Fresh banana leaf of the two samples were not significantly different. Highest fold endurance was obtained by withered Ambon and Kepok leaf of 10.14 and 11.84, respectively. Withered Ambon banana leaf had highest parallel ripped force of 75 gramforce, while highest perpendicular ripped force was obtained by withered Kepok banana leaf of 66.67 gramforce. Thus, withered Ambon banana leaf was suitable for food packaging with rolling method while withered Kepok for folded or wrapped package such as pincuk. Dry Ambon banana leaf had highest shear force of 27.1 N, suitable for wrapped package. Dry Kepok leaf had best vapor permeability of 0.5 mg/cm-2.hour, suitable for easily-rancid food. Key word: Ambon banana leaf, Kepok banana leaf, physico-chemical properties, food traditional packaging.
Kata Kunci : daun pisang ambon, daun pisang ambon, sifat fisik dan kimia, kemasan makanan tradisional