Pengaruh Kebisingan Terhadap Denyut Jantung dan Judgement Under Uncertainty
OGISSA PIERTINA SUSILO, Rini Dharmastiti, Ir., M.Sc., Ph.D.
2015 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRISalah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas yaitu kondisi lingkungan kerja. Oleh karena itu, dibutuhkan pengaturan kondisi lingkungan kerja yang ideal dalam sebuah industri agar kinerja menjadi optimal. Pengaturan kondisi lingkungan kerja ini dapat berupa pengaturan tata letak maupun pengaturan kondisi lingkungan seperti kebisingan. Kondisi kebisingan di lingkungan kerja suatu industri selain dapat mempengaruhi denyut jantung, diduga juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh kebisingan terhadap denyut jantung dan judgement under uncertainty. Responden berjumlah 30 orang dimana responden diambil secara acak dan tidak dibedakan menurut gender. Variabel kebisingan dibagi menjadi 6 level, yaitu 71-75dB (kontinyu), 76-80dB (kontinyu), 81-85dB (kontinyu), 71-75dB (impulsif berulang), 76-80dB (impulsif berulang), dan 81-85dB (impulsif berulang). Tahapan penelitian dimulai dengan mengukur denyut jantung responden sebelum dan sesudah pengambilan data, dimana responden akan diberi 6 perlakuan dengan level kebisingan yang berbeda. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh kebisingan terhadap judgement under uncertainty, responden diberikan beberapa soal tes prospect theory dengan framing yang berbeda yang dikerjakan dalam 6 perlakuan dengan level kebisingan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata kenaikan denyut jantung pada setiap jenis kebisingan, tetapi pada setiap intensitas kebisingan, rata-rata perbedaan kenaikan denyut jantung berbeda secara nyata. Perbedaan yang signifikan terjadi pada pasangan intensitas kebisingan 71-75dB dan 81-85dB. Pada analisis interaction effect didapatkan hasil bahwa tidak ada interaksi antara jenis kebisingan dengan intensitas kebisingan. perbedaan signifikan dalam judgement under uncertainty terhadap kebisingan hanya terdapat pada frame negative. Kenaikan intensitas kebisingan dari 71-75dB menjadi 76-80 dB, baik pada jenis kebisingan kontinyu maupun pada jenis kebisingan impulsif berulang membuat reponden menjadi tidak konsisten dalam mengambil keputusan, yaitu dari risk averse menjadi risk seeking. Namun pada kenaikan intensitas kebisingan menjadi 81-85 dB baik pada jenis kebisingan kontinyu ataupun impulsif berulang, responden tetap konsisten dalam mengambil keputusan, yaitu cenderung berani mengambil keputusan atau risk seeking.
One of the factors that can affect the productivity is working conditions. Therefore, it takes a setting ideal working conditions in an industry that performance is optimal. Setting conditions of the work environment may include the layout and arrangement of environmental conditions such as noise. Noise conditions in an industrial work environment but can affect heart rate, allegedly also can affect decision-making. The purpose of this study is to explain the effect of noise on heart rate and judgment under uncertainty. Respondents were 30 people in which respondents are taken randomly and are not differentiated by gender. Variable noise is divided into 6 levels, namely 71-75dB (continuous), 76-80dB (continuous), 81-85dB (continuous), 71-75dB (repetitive impulsive), 76-80dB (repetitive impulsive), and 81-85dB (repetitive impulsive). Stages of research begins with measuring the heart rate before and after data collection, in which respondents will be given 6 treatments with different noise levels. Meanwhile, to determine the effect of noise on judgment under uncertainty, respondents were given some prospect theory test questions with different framing is done in 6 treatments with different noise levels. The results showed that there was no difference in average increase in heart rate on any type of noise, but at each intensity noise, the average difference in the increase in heart rate was significantly different. Significant differences occur in pairs and 81-85dB 71-75dB noise intensity. In the interaction effects analysis showed that there was no interaction between the type of noise to intensity noise. significant differences in judgment under uncertainty to noise only in a negative frame. The increase in the intensity of the noise of 71-75dB be 76-80 dB, both on the type of continuous noise and the type of repetitive impulsive noise makes the respondents have been inconsistent in taking decisions, ie of risk averse become risk seeking. However, the increase in the intensity of 81-85 dB noise into either the continuous or impulsive noise types of repetitive, respondents remain consistent in making decisions, which tends to pull the trigger or risk seeking.
Kata Kunci : Judgement Under Uncertainty, Prospect Theory, Frame, Framing, Kebisingan, Denyut Jantung, Bias