KONSELING GAYA HIDUP DAN ASUPAN ZAT GIZI PADA MASA PRAKONSEPSI

NUR CHABIBAH, Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp.OG(K), Ph.D.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki outcome kehamilan adalah dengan perawatan prakonsepsi. Topik penting yang disarankan dalam perawatan prakonsepsi adalah identifikasi faktor risiko dan asuhan sesuai dengan faktor risiko pada wanita dan pasangannya. Kualitas hidup pada masa prakonsepsi dapat diperbaiki untuk mempersiapkan diri sebelum dimulainya masa kehamilan, terutama penerapan gaya hidup sehat dan nutrisi yang adequat. Tujuan: Mengetahui efektivitas konseling gaya hidup dan asupan zat gizi pada masa prakonsepsi untuk memperbaiki kualitas gaya hidup dan asupan zat gizi pada pasangan yang merencanakan kehamilan. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental dengan pendekatan one group pre-test dan post-test design. Variabel bebas penelitian ini adalah konseling dan terdapat dua variabel terikat yakni gaya hidup dan asupan zat gizi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan pengantin yang mendaftarkan diri di puskesmas Petarukan Kabupaten Pemalang, yang didapatkan dengan teknik sistematic random sampling. Analisis data bivariabel dilakukan dengan uji t test berpasangan. Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan konseling gaya hidup dan asupan zat gizi pada masa prakonsepsi dapat menurunkan frekuensi merokok (p-value 0,002; CI 95% -55-(-12) dan menurunkan jumlah konsumsi kafein bulanan calon pengantin laki-laki (p-value 0,000; CI 95% -1196-(-659). Konseling mampu meningkatkan asupan zat gizi penting pada masa reproduksi antara lain peningkatan intake energi (?? mean 285), lemak (?? mean 12,8), protein (?? mean 9,6), karbohidrat (?? mean 37), vitamin C (?? mean 12,6), vitamin B6 (?? mean 0,28), asam folat (?? mean 3,78), zat besi (?? mean 3,38),dan kalsium(?? mean 249). Kesimpulan: Konseling gaya hidup dan asupan zat gizi pada masa prakonsepsi dapat memperbaiki kualitas gaya hidup dan asupan zat gizi pada pasangan yang merencanakan kehamilan.

Background: One ways that can be done to improve the outcome of pregnancy is the preconception care. Preconception care has many advantages and variations, such as allowing the identification of medical illness, psychological readiness assessment, finance, and achievement of life goals. Quality of life can be improved in the preconception period to prepare before the start of pregnancy, notably the implementation of healthy lifestyle and nutrition adequacy. Objective: To determine the effectiveness of counseling on lifestyle and nutrient intake during the preconception to improve the quality of lifestyle and nutrient intake in couples who are planning a pregnancy. Methods: This study used a quasi-experimental design with the design of the pretest and post-test control group. The independent variable of this study is counseling and there are two dependent variables that lifestyle and nutrient intake. The population in this study were all wedding couples who enroll in health centers Petarukan Pemalang, obtained by systematic random sampling technique. Bivariate data analysis be performed by paired t-test test. Results: The results of the analysis showed counseling on lifestyle and nutrient intake in the preconception period may reduce the frequency of smoking (p-value 0.002; 95% CI -55-(-12) and decrease the amount of caffeine consumption (pvalue of 0.000; 95% CI -1196-(-659). Counseling can improve nutrient intake is essential for reproduction including the increase in energy intake (mean ?? 285), fat (?? mean 12.8), protein (mean ?? 9 6), carbohydrate (mean ?? 37), vitamin C (?? mean 12.6), vitamin B6 (mean ?? 0.28), folic acid (mean ?? 3.78), iron (mean ?? 3.38), and calcium (mean ?? 249). conclusions: Counseling on lifestyle and nutrient intake in the preconception period can improve the quality of lifestyle and nutrient intake in couples who are planning a pregnancy.

Kata Kunci : Konseling, gaya hidup, asupan zat gizi, prakonsepsi