EVALUASI KESIAPAN INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL DI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA MENGGUNAKAN KUESIONER EVALUASI DIRI DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
ANNISA FARIDA H., Dr. Heri Sutanta; Trias Aditya K.M., ST., M.Sc., Ph.D.
2014 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaINTISARI Infrastruktur Data Spasial (IDS) dibangun untuk memfasilitasi berbagi pakai data geospasial. Pada pembangunan IDS, pemerintah daerah berperan penting dalam membangun IDS dari tingkat dasar. Peran pemerintah daerah antara lain memproduksi data geospasial tematik dalam skala besar dan menjalankan rencana strategis dan menjalin hubungan kerjasama dengan swasta, komunitas daerah, instansi di provinsi, dan instansi di daerah. Indonesia telah membangun IDS lebih dari dua dekade. Namun, perkembangan pembangunan IDS di daerah belum diketahui, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kesiapan IDS di daerah. Penelitian ini fokus pada evaluasi kesiapan IDS di daerah. Untuk mendapatkan informasi kesiapan IDS dilakukan pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Sebanyak 150 kuesioner dikirimkan ke BAPPEDA yang tersebar di Indonesia. Wawancara dilakukan pada tujuh kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi tentang pemahaman daerah tentang IDS. Kuesioner yang kembali sebanyak 40 direkapitulasi menggunakan dua bobot, yaitu bobot 1 untuk jawaban sudah dan bobot 0 untuk jawaban belum. Data rekapitulasi kuesioner digunakan untuk mengevaluasi penerimaan IDS yang dilihat dari praktek komponen data menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Pengolahan datanya menggunakan metode Partially Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 2.0. Prediksi TAM diperoleh hasil bahwa adopsi IDS dianggap berguna, tetapi kegunaan IDS untuk memfasilitasi berbagi data geospasial melalui geoportal belum menjadi agenda prioritas. Indeks kesiapan IDS menghasilkan bahwa sebanyak 13 kabupaten dan kota belum siap, 21 kabupaten dan kota agak siap, dan 6 kabupaten dan kota cukup siap. Visualisasi Parallel Coordinate Plot (PCP) menunjukkan pola yang menyebar karena setiap daerah menjalankan prioritas praktek komponen IDS yang berbeda-beda.
ABSTRACT Spatial Data Infrastructure (SDI) was built to facilitate geospatial data sharing.SDI can be parable as a pyramid. Local goverment play an important role in building SDI from the basic level. The role of local government such as running the strategic plan and build relationship with private sector, local communities, provincial agencies, and institutions. Indonesia built SDI more than two years, but there is no information about SDI development information. Then, local SDI readiness needs to evaluate. This research aimed to evaluating the readiness of local SDI with respect to SEG. In order to gain information on the SDI readiness, employed questionnaire and interview in the data collecting stage. There were 150 questionnaire forms sent to BAPPEDA offices in Indonesia. The interview conducted in sevendistricts and cities in the Central Java Province and Yogyakarta Special Region Province (DIY). The questionnaire was performed to get the information on the understanding of each of the region on SDI. 40 quesionnaire recapitulated using two weight, 1 for yes answer and 0 for no answer. Data recapitulation is used to evaluate the acceptance of SDI from data component practice using Technology Acceptance Model (TAM). The data processing employed Partially Least SquareStructural Equation Model(PLS-SEM) supported by SmartPLS 2.0. software. TAM predicted that adoption of SDI is required, but the usefulness of SDI to facilitate geospatial data sharing through geoportal is not yet a priority agenda in local goverment. SDI readiness index shows that there were 13 districts and cities were not ready yet, 21 districts and cities wererather ready, and 6 districts and cities are quite ready. Parallel Coorditate Plot (PCP) shows the spread pattern because every local SDI have different priority in running SDI components.
Kata Kunci : Kata kunci: Kesiapan IDS, Tecnology Acceptance Model, PLS-SEM, parallel coordinate plot