PEMODELAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN LAPANGAN PANASBUMI BANDA BARU BERDASARKAN ANALISA DATA MAGNETIK
FAJAR TASRIK AKBAR, Drs. Imam Suyanto, M. Si
2014 | Skripsi | S1 GEOFISIKASalah satu metode geofisika yang digunakan untuk menentukan struktur bawah permukaan adalah metode magnetik. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan struktur bawah permukaan pada area panasbumi Banda Baru yang berpotensi adanya energi panasbumi. Luas area penelitian 8 km x 16 km dengan 163 titik ukur yang diambil. Pada lintasan A sampai E memiliki spasi antar titik 750m. Hasil anomali medan magnet total dilakukan reduksi ke bidang datar pada ketinggian 300m. Kemudian dilakukan pemisahan anomali regional-residual menggunakan metode kontinuasi. Ketinggian 2000m dipilih sebagai batas antara anomali regional dan anomali lokal. Pembuatan model bawah permukaan dibuat dan dikorelasikan menggunakan data geologi dan perhitungan Second Vertical Derivative (SVD). Dari pemodelan yang dibuat, batuan penyusun bawah permukaan pada area penelitian yaitu batuan malihan sebagai batuan tertua dengan nilai susceptibilitas 0,0002 emu termasuk Komplek Tehuru, batuan metasedimen dengan nilai susceptibilitas 0,0004 emu sebagai batuan penudung, endapan aluvium dengan nilai susceptibiilias 0,0001 emu dan batuan terobosan berupa batuan basaltik dengan nilai susceptibilitas 0,0004 emu. Sedangkan struktur pengontrol adanya manifestasi mata air panas Banda Baru adalah struktur sesar geser yang berarah barat laut � tenggara.
One of the geophysical methods used in determining structure of subsurface is magnetic method. Research using this method was conducted in Banda Baru area to identify structure of subsurface and possibility of potential geothermal energy. This research area is about 8 km x 16 km with 163 distribution measuring point. In line A to line E have a space between a point 750 meter. The results of the total magnetic field anomalies carried reduction to a flat surface at a height of 300m. Then do the regional-residual separation anomaly using the continuation method. 2000m altitude chosen as the boundary between the local regional anomalies and anomalies. Structure modeling of subsurface was made and correlated using geological data and Second Vertical Derivative (SVD) calculations. Made of modeling, subsurface rock constituent in the study area are the oldest rocks metamorphic rocks with susceptibility of 0.0002 emu including part of Tehuru Complex, metasedimen rock with susceptibility of 0.0004 emu as the cap rock, alluvium with susceptibility of 0.0001 emu and the intrusion is basaltic rock with susceptibility of 0.0004 emu. While the control structure manifestation Banda Baru hot springs are strike slip fault structure northwest � southeast.
Kata Kunci : metode magnetik, SVD, pemodelan, batuan penudung, struktur geologi