MENJADIKAN ‘INDONESIA’: POLITIK IDENTITAS NASIONAL DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR
BENNI IRAWAN, Dr. Wening Udasmoro, D.E.A., M. Hum.
2015 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan MediaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menjelaskan dan mengkritisi bagaimana identitas nasional Indonesia ditampilkan dalam buku teks tematik terpadu kelas 1 SD Kurikulum 2013. Menjelaskan bagaimana interdiskursivitas identitas nasional Indonesia dalam buku teks tematik terpadu kelas 1 SD Kurikulum 2013 dengan wacana yang berkembang pada konteks itu. Korpus penelitian ini adalah buku teks pelajaran tematik terpadu kelas 1 Sekolah Dasar Semester 1 yang telah memakai kurikulum 2013. Buku teks yang menjadi material dalam penelitian ini berjumlah 4 buah. Masing-masing buku memiliki tema tersendiri, yaitu Diriku, Kegemaranku, Kegiatanku, dan Keluargaku. Buku tersebut di peroleh dengan cara mengunduh pada laman http://bse.kemdiknas.go.id/. Masing-masing buku tersebut dipilih beberapa bagian yang berkaitan dengan konstruksi identitas ke- Indonesia-an, baik dari gambar, maupun teks tulisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis Theo Van Leewen. Dalam metode ini, referensi penggambaran atau “bahasa gambar†terhadap orang-orang dalam berbagai medium, dilihat beberapa kecenderungan yang terjadi, seperti exclusion, roles, specific and generic, individuals and group, categorization. Selain itu juga dilihat relasi gambar dan pengamat, seperti social distance, social relation, social interaction. Data diinterpretasikan dengan mendeskripsikannya sesuai dengan kerangka teori. Analisis teks kemudian dihubungkan dengan analisis sosiokultural. Hal ini dilakukan untuk menghubungkan aspek mikro dan makro dari sebuah wacana politik identitas nasional Indonesia dalam buku teks pelajaran tematik terpadu kelas 1 Sekolah Dasar. Penelitian ini menemukan bahwa politik identitas nasional dalam buku teks pelajaran Sekolah Dasar cenderung ditampilkan secara bias. Secara etnis, inklusi terhadap Papua berhadap-hadapan dengan pelekatan strereotipe-stereotipe yang justru memposisikannya sebagai liyan. Secara gender, perempuan mengalami fungsi ganda ketika ia tampil di area publik namun tetap saja tidak boleh terlepas dari area domestik. Secara kelas, ideologi kekuasaan dikonstruksi melalui pengetahuan yang bermuara pada pembentukan kesadaran kelas dominan. Identitas nasional yang ditampilkan dalam buku teks tematik terpadu berkaitan langsung dengan wacana yang dibawa oleh kurikulum 2013 yang mengedepankan pendidikan karakter, namun secara garis besar mengandung bias yang berujung pada dominasi nilai-nilai Islam. Wacana pendidikan multikultural yang diusung juga tidak memberikan kesetaraan posisi antar berbagai identitas yang ditampilkan, tetapi tetap saja mengandung kebekuan-kebekuan yang menebalkan prasangka terhadap etnis Papua dan stereotipe terhadap etnis Papua. Dengan demikian, janji-janji pendidikan karakter dan multikultural dalam buku teks sekolah dasar sebagai produk dari implementasi kurikulum 2013 hanyalah ilusi tentang sebuah keberagaman Indonesia yang harmonis. Kata Kunci: Identitas, Buku, Kurikulum, Karakter, Multikultural
This research aims to understand, explain and criticize how Indonesian national identity is displayed in thematic integrated textbook for first grade, elementary school, curriculum 2013. This research explains how inter-discursive of Indonesian national identity in thematic integrated textbooks for first grade, elementary school, curriculum 2013 relates to context of discourse developed. This research corpus is thematic integrated textbooks for first grade, elementary school, first semester, curriculum 2013. The objects of this research are four textbooks. Every textbook has its own theme which is myself, my hobby, my activity and my family. Those books are got from website http://bse.kemdiknas.go.id/. Some parts of the books are chosen which are related to construction of identity of Indonesianicity, from pictures or texts. The method used in this research is critical discourse analysis by Theo Van Leewen. In this method, pictorial reference or “pictorial language†of people in some media is viewed from orientation such as exclusion, roles, specific and generic, individuals and group, and categorization. Besides, it also views relation between picture and observer such as social distance, social relation and interaction. The data are interpreted by describing in accordance with theoretical framework. Text analysis then is related to sociocultural analysis. This is done in order to relate micro and macro aspect of politic of Indonesian national identity in thematic integrated textbooks for first grade, elementary school. This research finds that politic of national identity in elementary school textbooks tends to show bias. Ethnically, inclusion of Papua deals with stereotypes attachment which positions them as the other. By gender, woman has double functions when she appears to public area but she remains inevitable from domestic area. By class, power of ideology is constructed by means of knowledge which comes to construction of dominant class consciousness. National identity displayed in the integrated thematic textbooks is related directly to discourse in curriculum 2013 which tends to be character building but generally it is bias which culminates to domination of Islamic values. Discourse of multicultural education carried also does not give equality of position of various identities displayed but it also contains rigidity which thickens prejudice for Papua ethnic and stereotype to Papua ethnic. Thus, promises of character building and multiculture in elementary school textbooks as products from curriculum 2013 implementation are just illusion about Indonesian harmonic diversity. Keywords: Identity, Textbooks, Curriculum, Character, Multiculture
Kata Kunci : Identitas, Buku, Kurikulum, Karakter, Multikultural; Identity, Textbooks, Curriculum, Character, Multiculture