MIKROZONASI SEISMIK UNTUK RENCANA TATA RUANG DAN WILAYAH DI KOTAAGUNG, LAMPUNG
ERWINDA FENTY ANGGRAENI, Prof. Dr. Sismanto, M.Si.
2015 | Tesis | S2 Ilmu FisikaPengukuran mikrotremor sensor tunggal dan mikrotremor array telah dilakukan di Kotaagung, yang berada di sekitar lajur patahan aktif Sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan memetakan sebaran nilai frekuensi dominan f0, amplifikasi A0, indeks kerentanan seismik Kg, peak ground acceleration (PGA) α, ground shear strain γ, Vs30_array, ketebalan lapisan sedimen h, dan kecepatan gelombang S vs, serta menganalisis keterkaitan antara tingkat kerawanan seismik dengan rencana tata ruang dan wilayah di Kotaagung. Analisis data menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR), Spatial Auto-Correlation (SPAC) dan Simple Additive Weight (SAW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah Kotaagung mempunyai sebaran nilai frekuensi dominan berkisar antara 0,343 sampai 11,141 Hz; amplifikasi berkisar antara 0,962 sampai 7,994; indeks kerentanan seismik berkisar antara 0,149 sampai 75,616; PGA lapisan permukaan berkisar antara 155 sampai 1033 gal; PGA batuan dasar berkisar antara 175 sampai 212 gal; ground shear strain berkisar 3,08 x 10-5 sampai 1,46 x 10-2, Vs30_array di titik C1, C2, C3 dan C4 masing-masing 404,10 m/s, 222,13 m/s, 326,73 m/s dan 301,25 m/s; ketebalan lapisan sedimen berkisar antara 3,38 sampai 424,30 m; dan vs berkisar antara 150,7 sampai 581,76 m/s. Oleh karena itu, mikrozonasi seismik untuk rencana tata ruang dan wilayah di Kotaagung dan sekitarnya diidentifikasi memiliki tingkat kerawanan seismik sangat rendah (kategori risiko I, II, III dan IV), rendah (kategori risiko I, II, III dan IV), dan sedang sampai sangat tinggi (kategori risiko I). Kecamatan Kotaagung Barat teridentifikasi memiliki tingkat kerawanan seismik sangat rendah dan rendah. Kecamatan Kotaagung memiliki tingkat kerawanan seismik sangat rendah, rendah dan sedang sampai sangat tinggi. Kecamatan Kotaagung Timur memiliki tingkat kerawanan seismik sangat rendah, rendah dan sedang sampai sangat tinggi. Kata Kunci: mikrotremor, HVSR, SPAC, SAW, indeks kerentanan seismik, PGA, ground shear strain, kecepatan gelombang S, ketebalan lapisan sedimen, mikrozonasi
A measurement of single sensor microtremor and arrays microtremor has been done in Kotaagung, which is located at the Sumatera active faults. The main purpose of this study is to determine and to map the distribution of predominant frequency f0, amplification A0, seismic vulnerability index Kg, peak ground acceleration (PGA) α, ground shear strain γ, Vs30_array, sedimentary layer thickness h and shear wave velocity vs as well as to analyze the relationship between seismic vulnerability index with the urban planning in Kotaagung. Data have been analyzed using method of Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR), Spatial Auto-Correlation (SPAC) and Simple Additive Weight (SAW). The results show that the predominant frequency varies from 0,343 to 11,141 Hz; amplification varies from 0,962 to 7,994; seismic vulnerability index varies from 0,149 to 75,616; PGA surface layer varies from 155 to 1033 gal; PGA bedrock varies from 175 to 212 gal; Vs30 at locations C1, C2, C3 and C4 respectively 404,10 m/s, 222,13 m/s, 326,73 m/s and 301,25 m/s; ground shear strain varies from 3,08 x 10-5 to 1,46 x 10-2, sedimentary layer thickness varies from 3,38 to 424,30 m; and vs varies from 150,7 to 581,76 m/s. Therefore, the seismic microzonation for urban planning in Kotaagung identified has a very low seismic vulnerability index (risk category I, II, III and IV), low (risk category I, II, III and IV), and medium to very high (risk category I). Subdistrict of West Kotaagung identified has a very low and low seismic vulnerability index. Subdistrict Kotaagung has a very low, low, medium and very high seismic vulnerability index. Subdistrict of East Kotaagung has a very low, low, medium and very high seismic vulnerability index. Keyword: microtremor, HVSR, SPAC, SAW, seismic vulnerability index, PGA, ground shear strain, shear wave velocity, sedimentary layer thickness, microzonation
Kata Kunci : mikrotremor, HVSR, SPAC, SAW, indeks kerentanan seismik, PGA, ground shear strain, kecepatan gelombang S, ketebalan lapisan sedimen, mikrozonasi; microtremor, HVSR, SPAC, SAW, seismic vulnerability index, PGA, ground shear strain, shear wave velocity, sed