PENGEMBANGAN ALAT DAN PROSEDUR UJI HYDRAULIC CONDUCTIVITY (KOEFISIEN PERMEABILITAS) TANAH HALAMAN I CANDI PRAMBANAN BESERTA PEMETAAN HASIL UJI DI LAPANGAN

WILLIAM HENDRA PARULIAN SIAGIAN, Dr. Ir. Ahmad Rifa’i, M.T.

2014 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Munculnya genangan air setelah hujan di Halaman 1 Candi Prambanan sangat mengganggu mobilitas pengunjung. Untuk mendapatkan penyelesaian dari permasalahan ini perlu dilakukan pengumpulan data teknis terkait karakteristik tanah di Halaman 1 Candi Prambanan. Nilai koefisien permeabilitas merupakan salah satu parameter yang sangat penting untuk diketahui. Uji permeabilitas tanah langsung di lapangan yang cepat dan sederhana diperlukan untuk mendapatkan data yang merepresentasikan kondisi di lapangan. Persiapan pembuatan model alat dan prosedur uji dilakukan berdasarkan pengembangan alat uji permeabilitas di lapangan yang pernah dilaksanakan oleh Forchheimer (1930), Sunjoto (1988), Putra dan Setyanto (2012), serta Takeshita dan Komatsu (2012). Pengembangan prosedur uji juga didasarkan atas prinsip uji permeabilitas dengan metode constant-head dan falling-head. Uji di laboratorium seperti uji dengan constant head, dilakukan sebagai perbandingan dengan hasil uji di lapangan. Pemetaan hydraulic conductivity tanah dilakukan menggunakan perangkat lunak Arcview GIS 3.3. Digunakan 2 model alat uji permeabilitas yaitu Model I (immediate flow model), dan Model II (constant discharge model). Kedua rancangan model alat dan prosedur uji hydraulic conductivity yang dikembangkan pada penelitian ini cukup efektif, efisien, ekonomis, sederhana, dan mudah dilaksanakan untuk menentukan nilai koefisien permeabilitas tanah berpasir di lapangan. Nilai koefisien permeabilitas tanah dalam kondisi unsaturated (kunsat) dapat diperoleh dengan menggunakan Model II tanpa harus membuat Soil Water Characteristic Curve yang memerlukan pengukuran matrix suction yang cukup mahal terlebih dahulu. Penyajian nilai permeabilitas tanah dalam pemetaan menggunakan perangkat lunak Arcview GIS 3.3 mampu menggambarkan kondisi dan karakter permeabilitas tanah di Halaman 1 Candi Prambanan serta keterkaitan keruangan (spatial relationship) antara satu titik dengan titik yang lain atau antar data geospasial. Kata kunci: genangan, model alat, prosedur pengujian, koefisien permeabilitas

The post-rain puddles that happened in the Main Yard of Prambanan Temple is very bothering visitor mobility. Related technical data collecting of soil characteristic in the yard of Prambanan Temple require to be done to get correct solution of this problems. Coefficient permeability represent one of the very important parameter to be determined. Quick and simple field direct of permeability testing was needed to collect data which is represented the condition in field. Preparation in making device model and testing procedure conducted by developing field permeability testing devices which have been done by Forchheimer (1930), Sunjoto (1988), Putra and Setyanto (2012), and also Takeshita and Komatsu (2012). Testing procedure development was also based on constant-head and falling-head permeability testing methode and principle. Laboratory test like constant-head, done as the comparison with insitu test result. Hydraulic conductivity soil mapping use the Arcview GIS 3.3 software. Two models of permeability testing that was used, Model I (immediate flow model) and Model II (constant discharge model). Both of developed hydraulic conductivity device model and testing procedure at this research is effective enough, efficient, economic, simple, and easy to determine field permeability coefficient value of sandy soils. Soil permeability coefficient in unsaturated condition (kunsat) can be obtained by using Model II without making Soil Water Characteristic Curve that needs suction matrix measurement which costly enough. Presentation of soil permeability value in mapping that use Arcview GIS 3.3 software can explain the Prambanan Temple Yard soil permeability character and condition and also spatial relationship between one point with other point or between geospasial data. Keywords: puddle, device model, testing procedure, permeability coefficient

Kata Kunci : genangan, model alat, prosedur pengujian, koefisien permeabilitas; puddle, device model, testing procedure, permeability coefficient