Laporkan Masalah

Perpaduan Arsitektur Tradisional Jawa dan Belanda Pada Kompleks Loji Gandrung

PRASASTI WINDANANTI NARITA, Sektiadi, S.S., M.Hum.

2014 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Topik: Arsitektur gaya Indis merupakan hasil budaya materi dari budaya Indis. Salah satu tinggalan bangunan dengan gaya Indis yaitu Loji Gandrung yang saat ini digunakan sebagai rumah dinas walikota Surakarta. Lingkup kajian dalam penelitian ini meliputi komponen bangunan, bahan, serta denah ruang pada bangunan induk Loji Gandrung, serta paviliun sayap barat dan timur. Permasalahan dan Tujuan: Permasalahan yang dibahas ialah bentuk perpaduan antara arsitektur Jawa dan Belanda kompleks Loji Gandrung dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui letak perpaduan, bentuk perpaduan, serta faktor yang melatarbelakangi. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan penalaran induktif. Analisis dilakukan dengan melakukan deskripsi analitik. Data diperoleh dengan melakukan observasi di lapangan, studi pustaka, dan wawancara. Kesimpulan: Bangunan induk dan paviliun pada kompleks Loji Gandrung terdapat perpaduan unsur arsitektur tradisional Jawa dan Belanda. Perpaduan terlihat dari komponen bangunan yang digunakan, bahan, tata letak, serta denah ruang. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh tiga faktor, yaitu: sosial, budaya, serta lingkungan. Kata Kunci: Arsitektur Indis, unsur arsitektur Tradisional Jawa dan Belanda, kompleks Loji Gandrung, perpaduan.

Topic: Indische architecture is an assimilation of Dutch architecture and traditional buildings in Nusantara. One of those buildings is Loji Gandrung, a complex which now is used as residential of Surakarta's mayor. The scope of this thesis includes building components, materials, and plan of the main building, west wing pavilion and east wing pavilion. Problems and goals: This thesis examines the assimilation of Javanese and Dutch architecture in Loji Gandrung building complex and thus to understand the background of the blend. Method: The researcher used inductive research method to create a descriptive thesis. Data in this thesis was obtained by observations, literatures review, and interviews. Conclusion: Main building of Loji Gandrung, also its west wing pavilion and east wing pavilion, contained of Indische architecture's elements. The assimilation of both traditional Javanese and Dutch architecture can be seen from its building's components, materials, layout, and plan. The reasons of assimilation between Dutch architecture and traditional Javanese architecture in the building were social and culture, also environment. Keywords: Indische architecture, elements of traditional Javanese and Dutch architecture, Loji Gandrung building complex, assimilation.

Kata Kunci : Arsitektur Indis, unsur arsitektur Tradisional Jawa dan Belanda, kompleks Loji Gandrung, perpaduan.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.