Pengaruh Metode Pemberian Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Konsentrasi 6,25% Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Kajian In Vitro)

WARSITI EKA SAPUTRI, dr. Rini Maya Puspita, M.Sc.; drg. Archadian Nuryanti, M.Kes.

2014 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN GIGI

Sirih merah (Piper crocatum) adalah tanaman herbal asli indonesia yang terbukti memiliki banyak khasiat, salah satunya adalah sebagai zat antibakteri. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemberian ekstrak daun sirih merah konsentrasi 6,25% terhadap jumlah koloni bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Daun sirih merah diekstraksi dengan metode maserasi perendaman etanol 70%. Seberat 6,25 gram ekstrak dilarutkan dalam akuades sampai volume 100 ml. Ekstrak diujikan pada biakan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans standar Mcfarland 0,5 melalui metode tetes dan sebagai coolant water ultrasonic scaler. Sebagai kontrol negatif digunakan akuades sedangkan kontrol positif menggunakan klorheksidin 0,0005%. Campuran antara bakteri dan ekstrak diambil 10 µl untuk ditanam pada media Brilliant Green Agar (BGA) dengan metode spread plate dan dilakukan replikasi 3 kali. Plate diinkubasi dalam inkubator CO2 selama 2 x 24 jam. Jumlah koloni yang tumbuh dihitung oleh 3 pengamat kemudian dilakukan analisis statistika. Hasil ANAVA dua jalur menunjukkan bahwa perlakuan, metode dan gabungan antara perlakuan dan metode berpengaruh signifikan terhadap jumlah koloni bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans (p<0,05). Uji independent t-test menunjukkan bahwa semua perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan, kecuali kelompok akuades USS dengan sirih merah tetes dan USS, ekstrak sirih merah tetes dengan USS dan ekstrak sirih merah dengan klorheksidin tetes. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh metode pemberian ekstrak daun sirih merah konsentrasi 6,25% terhadap jumlah koloni bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans dan metode aplikasi sebagai coolant water ultrasonic scaler mampu meningkatkan aktivitas bakterisidal dari zat.

Red betel (Piper crocatum) is original herbal plants from indonesia which proved to have many benefits, one of which is an antibacterial substance. The research purpose was to know the effect of application method red betel leaf 6.25% of concentration toward the amount of bacteria colony Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Red betel leaf extracted with methods maceration soaking etanol 70%. Weighing 6.25 grams of extract was dissolved in aquades until 100 ml of volume. Extract tested on culture bacteria Aggregatibacter actinomycetemcomitans of standard Mcfarland 0.5 as through drops method and coolant water in ultrasonic scaler. As negative control used aquades where as the positive control using 0.0005% chlorhexidine. A Mix of bacteria and extract taken 10 µl to be planted in the media Brilliant Green Agar (BGA) by spread plate method and replication performed three times. Plate were incubated in an incubator CO2 during 2 x 24 hours. A colony that appears calculated by 3 observers and then will be using statistical analysis. The result of two way ANOVA showed that the treatment, the methods and a combination between treatment and methods has a significant effect on the amount of bacteria colony Aggregatibacter actinomycetemcomitans (p<0.05). Independent t-test showed that all of treatments have significant differences, except group USS aquades with drop of red betel and USS red betel, drop red betel with uss red betel and USS red betel with drop clorhexidine. The conclusion of this study is that there is the effect of application method red betel (Piper crocatum) leaf 6.25% of concentration toward the amount of bacteria colony Aggregatibacter actinomycetemcomitans and coolant water ultrasonic method is able to increase the bactericidal activity of the substances.

Kata Kunci : ekstrak daun sirih merah, coolant water ultrasonic scaler, tetes, jumlah koloni, Aggregatibacter actinomycetemcomitans