Laporkan Masalah

Pemetaan Kerawanan Banjir Dengan Sistem Informasi Geografis di Sub DAS Karang Mumus, Provinsi Kalimantan Timur

DANI NOVALIADI, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc.

2014 | Skripsi | GEOGRAFI

Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur merupakan kota yang terletak di bagian muara/hilir Sub DAS Karang Mumus. Sub DAS Karang Mumus sendiri merupakan bagian dari sistem DAS Mahakam yang lebih besar. Sistem Sub DAS Karang Mumus memiliki luas ±30.000 ha dianggap memiliki kontribusi dalam menentukan kerawanan banjir, terutama yang sering terjadi di Kota Samarinda dan sekitarnya. Tujuan utama dari penelitian ini yakni bagaimana memetakan daerah-daerah yang termasuk dalam daerah rawan kebanjiran dan daerah yang berpotensi sebagai pemasok air banjir menggunakan metode teknik mitigasi bencana dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Model teknik mitigasi bencana yang digunakan dalam penelitian ini membagi dua kajian utama dalam memetakan daerah yang rawan bencana banjir, yakni kajian mengenai daerah rawan kebanjiran dan kajian daerah pemasok air banjir. Kedua kajian utama ini didasarkan pada tipe parameter-parameter pembatas yang digunakan, sebagai contoh untuk kajian daerah rawan kebanjiran menggunakan parameter fisik yakni (1) Bentuk lahan (2) Lahan kiri-kanan sungai (3) Percabangan sungai (4) Sinusitas Sungai (5) Bangunan air. Kajian daerah potensi pemasok air banjir menggunakan parameter hidrologi sungai yakni (1) Curah hujan (2) Bentuk DAS (3) Gradien sungai (4) Kerapatan drainase (5) Kemiringan lereng (6) Penggunaan lahan. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode skoring dan pembobotan untuk seluruh parameter tiap kajian. Sistem Informasi Geografis digunakan sebagai wadah dalam analisis spasial untuk pemetaan kerawanan dan potensi banjir pada penelitian ini yakni dalam hal mengolah data, dengan menggunakan teknik overlay/intersect dan merepresentasikannya dalam bentuk peta kerawanan. Hasil penelitian menunjukan tiga kelas kerawanan banjir yang ada di Sub DAS Karang Mumus, yakni kelas kerawanan Rawan, Agak Rawan dan Sedikit Rawan. Untuk kajian daerah potensi pemasok air banjir, sekitar 23% (7308 ha) dari Sub DAS Karang Mumus termasuk dalam kelas Rawan berpotensi sebagai pemasok air banjir dan terkonsentrasi di bagian hilir Sub DAS yang secara administratif termasuk daerah Kota Samarinda. Pada kajian daerah rawan kebanjiran, sekitar 3 % (900 ha) dari Sub DAS Karang Mumus, termasuk ke dalam zona rawan kebanjiran dan juga termasuk ke dalam daerah Kota Samarinda. Hasil pemetaan ini menunjukan bahwa Kota Samarinda mayoritas termasuk dalam daerah yang rawan bencana banjir, validasi telah dilakukan dengan menggunakan data BPBD dan Dinas PU Prov. Kaltim mengenai kejadian banjir aktual, dan hasil perbandingan antara kajian daerah potensi pemasok air banjir dan kajian daerah rawan banjir dengan kejadian banjir aktual, daerah yang termasuk dalam zona Rawan baik dari kajian potensi dan kerawanan telah terjadi kejadian banjir secara aktual selama beberapa tahun terakhir.

City of Samarinda, Kalimantan Timur Province is a town located in the estuary of Karang Mumus sub-watershed. This sub-watershed is part of the Mahakam watershed which have greater system. Karang Mumus sub-watershed has an area of approximately 30.000 ha, deemed to have contributed in determining flood hazard vulnerability, which particularly frequent in Samarinda City and surrounding areas.Main objective of this research is how determine mapped the areas that are included in flood vulnerable areas and flood water supplier potential areas using the method of disaster mitigation techniques and Geographic Information Systems (GIS). Model of hazard mitigation techniques that used in this research, divided in to two major studies i.e. (1) Mapping of flood-vulnerable areas; (2) Mapping of flood water suppliers potential areas. Major studies was based on parameter delimiters that used for determining what kind parameters use for each studies. For example to studies of flood-vulnerable areas, is using physical parameters delimiters i.e. (1) Landform (2) the land on either side of the river (3) River divarication (4) River Meandering (5) Water Building. Studies for flood water suppliers areas is using river hydrological parameters i.e. (1) Rainfalls data (2) Shape of watershed (3) Gradient of river (4) Drainage density (5) Slopes (6) Land uses. Analysis was done using the method of scoring and weighting for all parameters of each study areas. Geographic Information System are used as a platform for spatial analysis, mapping of the flood-vulnerable areas and flood water suppliers areas in the case of how to treating the data using the overlay/intersect technique and how to represent the map of flood-vulnerable areas and map flood water suppliers area for flood vulnerability studies of this research. The results of the each major analysis in hazard mitigation technique showed that three classes of vulnerability of Karang Mumus sub-watershed for each major studies, the classes are, vulnerability class Vulnerable, Somewhat Vulnerable, and Slightly Vulnerable. Major studies of flood water suppliers potential areas showed about 23% (7308 ha) of Karang Mumus sub-watershed included in Vulnerable classes and concentrated in the downstream area which is administratively included of Samarinda City region. In the study of flood-vulnerable areas, approximately 3% (900 ha) of Karang Mumus sub-watershed area that included in Vulnerable classes also within the city of Samarinda. The mapping results showed that majority the city of Samarinda is included in flood vulnerable class areas, with the validation has been conducted using the data of Regional Disaster Management Agencies (BPBDs) and Department of Public Works Kalimantan Timur Province for the actual flood events. Results of the comparison between the studied areas for flood-vulnerable and flood water suppliers potential areas with actual flood event showed that the areas with have the potential for flood vulnerable has actually occurred in actual events of flood hazard in recent years.

Kata Kunci : Sub DAS Karang Mumus, Teknik mitigasi bencana, Sistem Informasi Geografis, Kerawanan banjir, dan kejadian banjir aktual./Karang Mumus sub-watershed, Hazard mitigation technique, Geographic Information System, Flood Vulnerability, Actual flood event


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.