Sintesis Hidroksi Sitronelal dari Sitronelal yang Diisolasi dari Minyak Sereh
STANISLAUS DIMAS INDRA PRATIKA, Dra. Endang Astuti, M.Si; Respati Tri Swasono, S.Si, M.Phil, Ph.D
2014 | Skripsi | KIMIAUntuk meningkatkan nilai ekonomi minyak sereh, dilakukan sintesis hidroksi sitronelal dari sitronelal yang diisolasi dari minyak sereh. Hidroksi sitronelal yang telah disintesis kemudian dijadikan bahan pewangi untuk sabun mandi yang dibuat dari bahan minyak kelapa murni (VCO) dan dikombinasikan dengan susu kambing. Isolasi sitronelal dilakukan dengan memvariasikan jenis bahan pencuci garam sitronelal-bisulfit dan mengkaji perbandingan mol bisulfit:sitronelal yang ditambahkan. Sitronelal yang didapat kemudian direaksikan dengan dietanolamin, untuk membentuk oksasolidin, dilanjutkan dengan hidrasi dalam suasana asam kuat lalu dihidrolisis dalam suasana basa encer untuk mendapatkan hidroksi sitronelal. Sabun mandi dibuat dengan cara mereaksikan minyak kelapa dengan NaOH 8 M dalam susu kambing, kemudian menambahkan hidroksi sitronelal sebagai pewangi pada variasi konsentrasi 1 hingga 5%. Hasil variasi jenis bahan pencuci diperoleh bahwa bahan pencuci n-heksana memberikan kadar sitronelal paling tinggi sebesar 99,99%; bahan pencuci air sebesar 25,71% dan etanol sebesar 42,18%. Rendemen terbesar diperoleh pada rasio mol sitronelal:bisulfit 1:1 sebesar 79,18% lebih baik dibandingkan rendemen yang diperoleh melalui rasio mol 7:8 sebesar 35,35%; rasio mol 6:8 sebesar 38,29%; rasio mol 5:8 sebesar 23,37% dan rasio mol 1:2 sebesar 34,38%. Uji organoleptik pada sabun mandi memberikan hasil optimum pada konsentrasi hidroksi sitronelal sebesar 2%.
Economical value of citronella oil can be enhanced via synthesis hydroxycitronellal derived from isolated citronellal from citronella oil. Synthesized hydroxycitronellal used as fragrances for bath soap made from virgin coconut oil (VCO) and combined with goat's milk. Isolation of citronella optimized by varying the materials used to wash the citronellal-bisulfite adduct and varying the mole ratio between bisulfite:citronellal. Citronellal obtained from previous method then reacted with diehtanolamine to become oxazolidine, continued with hydration at strong acidic solution and subsequent hydrolysis at dilute basic media to obtain hydroxycitronellal. Bath soap was made by reacting Virgin Coconut Oil with 8 M NaOH in goat’s milk solution. Varied concentration up to 5% of fragrance hxdroxycitronellal was added to bath soap. Result of varying the materials used to wash the citronelal-bisulfite adduct shown that n-hexane provide the highest levels purity of citronellal by 99.99%; water by 25.71% and ethanol by 42.18%. Highest yield obtained at mole ratio citronella:bisulfite 1:1 by 79.18% better than the yield obtained through the mole ratio of 7:8 by 35.35%; mole ratio of 6:8 by 38.29%; mole ratio 5:8 by 23.37% and the mole ratio of 4:8 by 34.38%. Organoleptic test on soap gave optimum results at 2% concentration of hydroxycitronellal.
Kata Kunci : citronella oil, citronellal, hydroxycitronellal, soap, organoleptic test