Laporkan Masalah

PEMETAAN JARINGAN RANTAI PASOK PEMBANGKIT LISTRIK BATUBARA GUNA MENGETAHUI EMISI GAS BUANG (Studi Kasus Pada Unit 1 dan Unit 2 PLTU TANJUNG JATI B)

MUHAMMAD RYAN AKBAR, Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D

2014 | Skripsi | TEKNIK INDUSTRI

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan industri yang mengkonsumsi batubara terbanyak di Indonesia. Permintaan batubara di dalam negeri diproyeksikan akan mengalami peningkatan karena adanya mega proyek PLTU 10.000 MW. Dikarenakan cadangan minyak di Indonesia sudah mulai habis, maka menurut Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 batubara akan dijadikan porsi yang besar dalam pemanfaatan energi di Indonesia. PLTU Tanjung Jati B yang berkapasitas 2.640 MW memberikan pasokan listrik tertinggi ke Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam jaringan rantai pasok pembangkit listrik batubara, banyak emisi gas buang yang terbuang pada setiap prosesnya. Emisi gas buang adalah salah satu waste yang berdampak pada lingkungan. Emisi gas buang yang dihasilkan pada proses di jaringan rantai pasok PLTU Tanjung Jati B dapat menyebabkan pemanasan global. Beberapa pelaku atau aktor dalam setiap proses jaringan rantai pasok PLTU Tanjung Jati B menjadi penting untuk didefinisikan. Selain itu aktivitas - aktivitas dalam setiap proses juga perlu didefinisikan untuk mengetahui proses mana yang mengeluarkan emisi gas buang paling tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan jaringan rantai pasok pembangkit listrik batubara pada PLTU Tanjung Jati B mulai dari supplier hingga ke konsumen akhir. Aliran barang, aliran resource, aliran informasi, aliran biaya dan emisi yang dihasilkan dipetakan dalam penelitian ini. Dengan begitu dengan pemetaan tersebut dapat diketahui emisi yang dihasilkan pada tiap prosesnya dan dapat digunakan untuk mengetahui pada proses mana yang menghasilkan beban emisi gas buang paling tinggi pada jaringan rantai pasok. Penelitian dilakukan dengan observasi data di PLTU Tanjung Jati B. Beberapa expert judgemental dijadikan sumber untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dengan dilakukan interview dapat diketahui beberapa aktor atau pelaku dalam setiap jaringan rantai pasok dan aktivitas - aktivitasnya dalam setiap prosesnya. Selain itu laporan harian PLTU Tanjung Jati B dan dataset dari ecoinvent digunakan peneliti untuk analisis emisi pada jaringan rantai pasok. Hasil dari penelitian ini adalah besarnya emisi gas buang pada tiap stage dalam jaringan rantai pasok pembangkit batubara pada PLTU Tanjung Jati B. Dengan adanya emisi tiap - tiap stage dalam jaringan rantai pasok, dapat diketahui stage yang menghasilkan emisi paling besar. Aktivitas yang terjadi pada stage PLTU Tanjung Jati B mempunyai emisi gas paling besar dibanding dengan yang lainnya. CO2 yang dihasilkan dapat mencapai 1458,6 kg/MWh. Dengan demikian hal ini dapat dijadikan acuan bagi PLTU di seluruh Indonesia, bahwa dalam jaringan rantai pasok pembangkit batubara, stage PLTU adalah yang mengeluarkan emisi gas buang paling banyak.

Steam power plant (PLTU) is the largest coal-consuming industry in Indonesia. Domestic coal demand in Indonesia is projected to be increasing along with the development of the steam power plant mega project of 10,000 MW. As the reserve of the oil is exhausted, according to Presidential Regulation Number 5 of 2006 coal is going to take over a large portion of the energy utilization in Indonesia. PLTU Tanjung Jati B with the capacity of 2,640 MW supplies the highest of electricity to Central Java and Yogyakarta. In fulfilment of the coal energy utilization, the actors on each process of the supply chain network in PLTU Tanjung Jati B become essential to be defined. The description of the activities in each processes is also indispensable. The utilization of the coal as steam generator produces exhaust emission in each process of supply chain network. The exhaust emission is a waste that gives major impact in global warming. Hence, mapping the supply chain network can define some processes of value added and non-value added by considering each process of supply chain networking with the performance results. This can be used in evaluating which process produces exhaust emission the most. Thus, it can support the improvement in the performance of the supply chain networking in PLTU Tanjung Jati B. The research is conducted by observing data in PLTU Tanjung Jati B. Some experts judgmental is used as the sources. Some actors and activities in each processes can be discovered from the interview. Besides, the researcher also used The Daily Reports Tanjung Jati B in analyzing which of the processes produces the most exhaust emission The results of this research is the mapping of the supply chain network starts from the procurement of coal, processes in PLTU Tanjung Jati B up to the distribution of the electricity to Central Java and Yogyakarta. Value added and non-value added in the supply chain network is also define in each processes. Activities that occur on stage PLTU Tanjung Jati B has the largest gas emissions compared with that produced. CO2 can reach 1458.6 kg / MWh. After the value added and non-value added is analyzed, it can be found that the processes in PLTU Tanjung Jati B produces the exhaust emission the most compared to the other processes. This proves that the process of burning coal in Boiler produces exhaust emission the most.

Kata Kunci : Supply Chain, Emisi, PLTU


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.