ORGANISASI KEMASYARAKATAN (Studi Proses Kaderisasi Politik di Majelis Pimpinan Cabang Kabupaten Sleman
YOZI ABRAR, DR Haryanto, MA
2014 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)Pasca runtuhnya era Orde Baru, Indonesia menjalani era reformasi sebagai wujud kesempurnaan berdemokrasi yang dimimpikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Kebebasan-kebebasan baru tercipta sebagai hasil dari perjuangan rakyat menentang kediktatoran orde baru. Salah satu kebebasan yang tercipta adalah bagaimana rakyat Indonesia diberikan hak untuk bebas berkumpul dan berpendapat dalam rangka mengartikulasikan tujuan dan kepentingan bersama. Kebebasan dalam bentuk hak berkumpul bersama itu dituangkan oleh masyarakat untuk membentuk perkumpulan baik secara resmi maupun tidak resmi. Hak untuk berkumpul dalam rangka membentuk sebuah perkumpulan secara resmi disini dapat disebut dengan sebuah organisasi. Organisasi yang dibentuk oleh masyarakat tidak hanya resmi secara legal dan formal melainkan didasarkan atas dasar kesamaan ideologi yang diperjuangkan. Tidak hanya kesamaan ideologi, kesamaan visi dan misi demi mewujudkan tujuan yang dibentuk secara bersama menjadi basis sebuah pergerakan organisasi kemasyarakatan. Eksistensi pergerakan organisasi kemasyarakatan semakin gencar pasca runtuhnya orde baru. Namun terdapat satu organisasi kemasyarakatan yang eksistensinya masih senantiasa disegani dari era orde lama, orde baru hingga saat ini di era reformasi. Organisasi tersebut adalah organisasi adalah organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila. Dari nama organisasi ini secara jelas terlihat bagaimana Pancasila tidak hanya sebagai dasar Negara melainkan menjadi ideologi gerakan organisasi ini dan juga bertujuan untuk mengamalkan dan mewujudkan kelima sila yang terkandung didalam Pancasila demi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seiring berjalannya waktu, eksistensi organisasi Pemuda Pancasila mengalami pasang dan surut. Bukti nyata pasang surut yang dialami Pemuda Pancasila adalah pandangan negatif masyarakat yang telah berakar. Pandangan negatif disini adalah masyarakat menganggap Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang identik dengan kekerasan dan wadah memelihara akar premanisme. Ini menjadi permasalahan tersendiri bagi Pemuda Pancasila khususnya pada pengurus cabang kabupaten Sleman yang kita ketahui Sleman sangat identik dengan damai dan anti kelompok kekerasan. Dari permasalahan diatas, penulis memberikan pemaparan tentang Rekrutmen dan Kaderisasi yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman demi memberikan jawaban kepada masyarakat. Ini menjadi bukti untuk merubah secara perlahan pandangan masyarakat luas untuk sedikit memberikan penilaian positif terhadap eksistensi Pemuda Pancasila di kabupaten Sleman.
After the collapse of new order era Indonesia undergo reformation era as a form of perfection democracy are dreamed of by the whole Indonesian. New freedom springs as a result of the struggle the people opposed to dictatorship of new order. One freedom springs is how Indonesian given the right to free assembly and argues in order to articulate purpose and common interests. Freedom in the form of rights gathered together it is poured by the public to form an association of either officially or not official. The right to assemble in order to form a club officially here can be called with an organization. Organization formed by the public not only official legally and formal but based on the basis of a common ideology who championed. An ideology, not only in common a common vision and mission in order to realize the purpose formed simultaneously become the bases the movement of social organization. The existence of the movement of social organization more intensively after the collapse of new order. But there is one social organization that its existence is still everlastingly well-respected of the era of the order long, the new order until now in the era of reform. The organization is an organization is a social organization Pemuda Pancasila. From the name of this organization was clearly seen how Pancasila not only as the basis of the country but be ideology movement this organization and also meant to administered and realize the fifth Sila contained in Pancasila for the sake of the Unitary State of the Republic of Indonesia. As a function of time the existence of organization experienced ebb and flow. Concrete proof of the tides that is experienced Pemuda Pancasila is a negative view community who has taken root. A negative view here is that the public assumes Pemuda Pancasila as an organization that is identical with violence and container maintain the root of thuggery. It becomes the problems of its own for Pemuda Pancasila particularly in the management of the branch of district Sleman that we know Sleman very identical with peace and anti-group violence. By way of issue the author gives a gloss upon the recruitment and regeneration done by Pemuda Pancasila district Sleman to provide the answer to the public. This is the proof to change gradually the views of the public at large to slight give judgment favorably to the existence of Pemuda Pancasila in the county of Sleman.
Kata Kunci : Kata Kunci: Organisasi Kemasyarakatan, Pergeseran, Rekrutmen, dan Kaderisasi.