Laporkan Masalah

PERANCANGAN DAN PENGELOLAAN BANGUNAN PERBENGKELAN SEBAGAI SUB-SISTEM UPJA DI DESA SRIMARTANI, PIYUNGAN, BANTUL

RIZKY KUSTIANTO, Prof. Dr. Ir Lilik Sutiarso., M.Eng ; Ir. Widodo, MS

2014 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN

Suatu daerah pertanian membutuhkan bangunan perbengkelan sebagai sarana perawatan dan perbaikan alat mesin pertanian. Alat dan mesin pertanian yang terdiri dari peralatan pengolahan tanah, alat penanam, peralatan perawatan tanaman serta peralatan pemenen membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala sehingga dapat digunakan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangunan dan pengelolaan perbengkelan sebagai bagian sub-sistem UPJA di Desa Srimartani. Perancangan bangunan perbengkelan ditentukan oleh fasilitas pelayanan yang diperlukan, yang dirancang mampu memperbaiki kerusakan ringan sampai sedang, fasilitas tersebut adalah: fasilitas pengelasan, kerja bangku, tempa, service area, meja administrasi, ruang tunggu, gudang peralatan, lemari peralatan dan area parkir. Setiap fasilitas memerlukan luasan lebar disamping itu juga diperlukan ruang gerak operator yang cukup. Dari perhitungannya diperlukan luasan minimal bengkel ideal Desa Srimartani yaitu seluas 79.5 m2. Tiap fasilitas diatur tata letaknya menggunakan Activity Relationship Diagram dan disusun berdasarkan Fixed Position Layout. Saat ini bengkel Desa Srimartani memiliki luas bangunan seluas 69.2 m2. Dengan pengaturan tata letak fasilitas, luas bangunan yang tersedia ini dapat digunakan secara maksimal sebagai sebuah bengkel alsintan. Pengelolaan perbengkelan Desa Srimartani idealnya terdiri dari seorang kepala bengkel, seorang service advisor, seorang mekanik, seorang pembantu mekanik, seorang yang mengurus administrasi serta seorang kepala gudang dan sparepart. Jabatan ini dapat disederhanakan menjadi: kepala bengkel yang merangkap sebagai administrasi baik sparepart maupun gudang, mekanik pertama menjabat sebagai mekanik dan service advisor serta mekanik kedua yang menjabat sebagai seorang pembantu mekanik.

Agricultural area require a workshop as a maintenance facility for the agricultural machinery. Agricultural machinery consist of soil tillage equipments, planting equipments, fertilizing and pest control equipments and harvesting equipments require repair and maintenance so it can be fully operated. The aim of this study is to design building and management of workshop as a sub workshop system workshop in Srimartani. Farm workshop building Designing determined by service facility required, designed capable of repairing light to medium damage, those facility are: welding facility, work bench, blacksmith, service area, administration desk, waiting room, equipment warehouse, equipment cabinets and parking area. Each facility require sufficient space for the facility and the operator. The result from the calculation showed that minimum space for the ideal workshop in Srimartani is 79.5 m2. Each facility layout is arranged using Activity Relationship Diagram and compiled by Fixed Position Layout. Srimartani workshop currently has 69.2 m2 space. Using arranged facility layout, available building space can be be fully operated as a farm workshop. Srimartani farm workshop management ideally consist of head of workshop, service advisor, mechanic, mechanic assistant, administrator and head of warehouse and spareparts. These occupation could be simplified to: one person become head of workshop and administrator for sparepart also warehouse, one person become first mechanic and service advisor and one person become second mechanic and mechanic assistant.

Kata Kunci : Bengkel alsintan, Perancangan, UPJA


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.