Laporkan Masalah

Modal Sosial dan Dinamika Kelompok Pedagang dalam Pengembangan Pasar Tradisional Sidorejo, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman

NUR CAHYA DEWI, Drs. S. Djuni Prihatin, M.Si

2014 | Skripsi | ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Manusia hidup tidak lepas dari kehidupan berkelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar. Dewasa ini, dalam proses pembangunan banyak menggunakan kelompok sebagai media untuk mencapai tujuan pembangunan. Di daerah pedesaan, berkembang kelompok-kelompok seperti kelompok masyarakat, kelompok ibu-ibu, kelompok tani, kelompok pedagang, kelompok nelayan, dan lain sebagainya. Seperti halnya kelompok pedagang yang terbentuk di Pasar Sidorejo Baru, Ngrangsan, Selomartani, Kalasan, Sleman. Kelompok ini terbentuk secara mandiri dengan nama Paguyuban Pedagang Pasar Sidorejo Baru (P3SB). Unsur modal sosial dengan menganut sikap gotong-royong tolong menolong menjadi bagian penting dalam penguatan kelompok untuk menjalin kerjasama serta berhubungan sosial dengan sesama sebagai upaya pengembangan Pasar Sidorejo. Di samping itu, dinamika dalam kelompok juga akan berpengaruh pada gerak kelompok pedagang dalam mengembangkan Pasar Sidorejo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti membutuhkan informan yang ditentukan dengan cara purposive sampel. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi serta menggunakan sumber data primer maupun sekunder. Terdapat 14 informan dalam penelitian ini yang terdiri dari Pemerintah desa, Dinas Pasar Kabupaten Sleman, pengelola pasar, pengurus dan anggota paguyuban. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati modal sosial yang terbangun dalam kelompok pedagang, serta mengidentifikasi dinamika yang terjadi dalam kelompok untuk mengetahui gerak pembangunan dan pengembangan Pasar Sidorejo Baru. Adapun hasil yang peneliti peroleh dalam penelitian ini adalah modal sosial yang terbangun dalam kelompok pedagang pada dasarnya sudah bagus diwujudkan dengan solidaritas dan empati dari pedagang melalui berbagai kegiatan sosial dalam menjalin hubungan sosial dengan sesamanya. Jaringan, kepercayaan, nilai dan norma, serta komunikasi mengkerangkai pembahasan modal sosial. Saling percaya dan secara sukarela mereka gotong-royong membantu temannya. Seperti halnya yang di disampaikan Putnam yang mendefinisikan modal sosial sebagai bagian dari kehidupan sosial seperti jaringan, norma, dan kepercayaan untuk tujuan bersama. Kuatnya modal sosial yang dimiliki kelompok pedagang ini, tidak secara langsung menjadikan pengembangan pasar dapat maju. Hal ini dikarenakan dinamika internal pasar dengan kurang aktif dan kooperatifnya pengelola pasar, kurang keterbukaan dalam komunikasi, stratifikasi sosial, menjadikan pengembangan pasar menjadi stagnan dalam artian tidak maju dan tidak mundur.

Human life cannot be separated from the life of the group, either in small groups or large groups. Nowadays, many in the development process using the group as a medium to achieve development goals. In rural areas, developing groups such as community groups, groups of mothers, farmers groups, groups of merchants, groups of fishermen, and others. As with any group of merchants who formed in Pasar Sidorejo Baru, Ngrangsan, Selomartani, Kalasan, Sleman. The Group was formed independently names Paguyuban Pedagang Pasar Sidorejo Baru (P3SB). Elements of social capital with gotong-royong, help attitude has become an important part in strengthening the group for social partnership and associated with each other as a effort development Sidorejo market. In addition, the dynamics in the group will also effect on the motion a group of traders in developing Sidorejo market. This research used the qualitative approach with descriptive analysis. To obtain the required data, researchers need informants is determined by purposive sampling. Research done by observation, interview and documentation as well as using the primary data sources as well as secondary. There are 14 informants in this research consists of a Pemerintah Desa, Dinas Pasar Kabupaten Sleman, market manager, administrators and members of the Association. This research aims to observe the social capital which woke up in a group of merchants, as well as identify the dynamics that occur in groups to learn motion development an Sidorejo market. As for the research results obtained in this study is the social capital which woke up in a group of traders basically have good realized by solidarity and empathy from a merchant through various social activities in a social relationship with each other. Network, trust, values and norms frames discussion of social capital. Mutual trust and voluntarily they gotong-royong help his friend. As is the case in the Putnam defines social capital as part of social life such as networks, norms, and trust for the common goals. The strong social capital owned by this group of traders, not directly make market development can move forward. This is due to the internal dynamics of the market with a less active market manager, lack of openness in communication, social stratification, makes the development of the market being stagnant in terms of not advancing and not retreating.

Kata Kunci : Modal sosial, Dinamika Kelompok, Pengembangan Pasar


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.