PENGARUH PENGGUNAAN BEKATUL SEBAGAI PAKAN AYAM KAMPUNG YANG TELAH DIKOREKSI KANDUNGAN KALSIUM DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN TULANG AYAM KAMPUNG
ENIMAISA BRENA SEMBIRING K, Prof. Ir. Wihandoyo, MS., Ph.D. ; Dr. Ir. Supadmo, MS.
2014 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan mineral kalsium dan fosfor dalam bekatul yang paling optimal untuk meningkatkan pertumbuhan tulang ayam kampung. Pakan ayam yang digunakan adalah bekatul dengan penambahan minyak sawit dan asam amino kritis sesuai kebutuhan serta mineral kalsium dan fosfor dengan kadar yang dinaikkan. Pakan dan air minum diberikan secara ad libitum. Sebanyak 90 ekor ayam kampung umur 1 hari dibagi secara acak kedalam tiga perlakuan yang masing-masing menggunakan 10 ekor ayam kampung kemudian diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan tersebut adalah ayam diberi pakan bekatul dan minyak sawit (P0); ayam diberi pakan bekatul yang dikoreksi kadar kalsium dan fosfornya sesuai kebutuhan (P1); dan ayam diberi pakan bekatul dengan kandungan kalsium 1,275% dan fosfor 0,63% (P2). Data yang diperoleh meliputi bobot tibia, panjang tibia, diameter tibia dan panjang shank. Data dianalisis dengan variansi Rancangan Acak Lengkap pola searah dan uji beda mean menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil untuk bobot tibia dengan perlakuan pakan P0, P1 dan P2 secara berturut-turut yaitu 1,77 g; 1,84 g; 1,89 g. Panjang tibia dengan perlakuan pakan P0, P1 dan P2 secara berturut-turut adalah 100,0 mm; 100,7 mm; 101,4 mm. Diameter tibia dengan perlakuan pakan P0, P1 dan P2 secara berturut-turut adalah 24,36 mm; 24,95 mm; 25,48 mm. Panjang shank dengan perlakuan pakan P0, P1 dan P2 secara berturut-turut yaitu 60,42 mm; 61,10 mm; 61,86 mm. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ayam yang diberi pakan bekatul yang telah dikoreksi kandungan kalsium dan fosfornya sebesar 1,275% dan 0,63% memberi respon pertumbuhan yang paling optimal.
This research was conducted to evaluate the effect of corrected calcium and phosphorus in the rise bran on the growth of chicken bones. Chicken feed is used with the addition of rice bran and palm oil as needed critical amino acids and minerals calcium and phosphorus levels were elevated. Feed and water were provided ad libitum. Ninety DOC native chickens were randomly divided into three treatments, in three replication with 10 chickens each. The dietary treatments were diet pure rice bran and palm oil (P0); chickens were fed bran corrected calcium and phosphorous levels as needed (P1); and chickens fed with feed bran with 1,275% calcium and 0.63% phosphorus (P2). Parameters collected were weight, length and diameter of the tibia and length of the shank. Data were analyzed by variance completely randomized design pattern and direction of the mean difference test using Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The result for the treatment of feed tibia weight P0, P1 and P2 that is 1.77 g; 1.84 g; 1.89 g. The length of the tibia treated with feed P0, P1 and P2 was 100.0 mm; 100.7 mm; 101.4 mm. The diameter of the tibia treated with feed P0, P1 and P2 was 24.36 mm; 24.95 mm; 25.48 mm. Length of the shank with feed treatment P0, P1 and P2 that is 60.42 mm; 61.10 mm; 61.86 mm. It can be concluded that chickens fed with rice bran that has been corrected calcium and phosphorous content of 1.275% and 0.63% gave the most optimal growth response.
Kata Kunci : Native chicken, Bran, Shank length, Tibia weights