Dinamika Pembentukan Jaringan Sosial Melalui Kartu Pos
SEKAR LANGIT PAMUNGKAS, Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc
2014 | Skripsi | ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)INTISARI Perkembangan kartu pos di jaman modern ini semakin berkembang dengan pesat. Kartu pos disini bukan lagi menjadi sebuah sarana komunikasi untuk berkirim kabar kepada kerabat atau teman, tetapi menjadi sebuah hobi yang semakin hari semakin diminati oleh masyarakat luas. Adanya sebuah situs di internet yang bernama Postcrossing menjadi sebuah tonggak kemunculan kartu pos yang dimaknai sebagai hobi ini. Situs tersebut menjadi wadah bagi orang � orang di seluruh dunia untuk berkirim dan menerima kartu pos. Indonesia juga menjadi salah satu Negara yang tidak luput dari kesenangan berkirim kartu pos. Hingga pada tahun 2011 muncul sebuah komunitas di dunia maya yang bernama Komunitas Postcrossing Indonesia (KPI). Komunitas tersebut diisi oleh penduduk Indonesia yang bertempat tinggal dari ujung satu Indonesia hingga ujung Indonesia yang lain. Walaupun komunitas ini bersifat maya, namun sudah banyak kegiatan yang terselenggara di sini. Dari situlah muncul sebuah jaringan dan ikatan di antara anggota komunitas. Jaringan tersebut merupakan sebuah jaringan sosial yang dibentuk melalui sebuah interaksi offline (dunia nyata) dan online (dunia maya) sementara ikatan yang tercipta dibagi lagi menjadi dua, yaitu strength ties (ikatan kuat) dan weak ties (ikatan lemah). Kemunculan dua jenis jaringan tersebut memunculkan sebuah knowledge transfer (transfer pengetahuan) di antara anggota komunitas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metoda yang digunakan merupakan metoda deskriptif. Unit analisis penelitian ini merupakan anggota KPI yang berdomisili di Yogyakarta, dengan alasan Yogyakarta merupakan daerah yang mempunyai anggota terbanyak kedua dan daerah yang sering melakukan meet up resmi atau pribadi. Sebanyak 16 informan diambil dengan cakupan data yang cukup bervariasi, 1 informan di antaranya merupakan pendiri dari KPI agar data yang diperoleh semakin kuat. Intensitas online dan offline di KPI tersebut merupakan sebuah dinamika pembentukan jaringan sosial. Tak jarang kombinasi keduanya justru memperkuat jaringan sosial yang terbentuk. Hasil dari jaringan tersebut adalah adanya berbagai pengetahuan yang dibagikan di antara anggota komunitas yang nantinya pengetahuan itu akan berdampak baik bagi kehidupan mereka. Pengetahuan yang dihasilkan tersebut dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu pengetahuan yang bersifat scoop dan deepness.
Development postcards in this modern day keeps growing rapidly. Postcards here no longer be a means of communications for council has sent the tidings to relatives or friends, but became a hobby is getting loved by society. That site named Postcrossing be a milestone emersion postcard that is understood as a hobby. The site be the space for people around the world to send and receive postcards. Indonesia is also one state that enjoy sending and receiving postcards just like other foreigners. Until then in 2011 appeared a community in cyber world named Indonesian Postcrossing Community/Komunitas Postcrossing Indonesia ( KPI ).The community is filled by Indonesian citizens. Although this community is in cyber world, but they have so many fun things to be done. From that appear a network and the bond between community members. The ring is a social network formed through an offline interaction ( real world activities ) and online interaction. They are producing two kinds of ties named strength ties and weak ties. Emergence of two kinds of the network bring up a knowledge transfer among members of a community. This research is a qualitative research. This method is using descriptive methods. Unit analysis this research are the member of the community who live in Jogjakarta. For a reason that Jogjakarta become a second city which has most members. Jogjakarta is a city that very often held a meet up as well. 16 informer were taken on this research. All of them are the member of Indonesian Postcrossing Community. The intensity of online and offline in Indonesian Postcrossing Community became the dynamics of the formation of the social networks. Not seldom a combination of both even strengthen the social networks that is formed. The result of the network is the existence of different knowledge that is distributed among members of a community that will this knowledge will affect both for their lives. Knowledge that is produced is divided into two types of, namely knowledge that is divided into scoop
Kata Kunci : Dinamika, Postcrossing, strength ties, weak ties, transfer knowledge.