PENANDA GRAMATIKAL ASPEK KESELESAIAN DALAM BAHASA KOREA DAN PENERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA
ZAHRANI BALQIS, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, SU., M.A.
2014 | Tesis | S2 LinguistikPenelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan pengungkapan aspek keselesaian secara gramatikal dalam bahasa Korea, (2) mendeskripsikan variasi makna aspek keselesaian dalam bahasa Korea, dan (3) mendeskripsikan kesepadanan penerjemahan penanda-penanda aspek tersebut dalam bahasa Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan atau kalimatkalimat yang diambil dalam buku-buku berbahasa Korea secara acak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode distribusional, metode baca markah, dan ekuivalensi. Metode distribusional digunakan untuk membagi kalimat ke dalam beberapa satuan bahasa. Metode kedua digunakan untuk menemukan macam-macam penanda aspek, khususnya aspek keselesaian, dalam setiap kalimat. Metode terakhir digunakan untuk menemukan penerjemahan yang tepat dari masing-masing penanda aspek keselesaian ke dalam bahasa Indonesia. Dari hasil analisis, ditemukan tiga hal. Pertama, dilihat dari cara pengungkapannya, ditemukan dua cara, yaitu melalui ending dan kata bantu. Dalam ending ditemukan dua bentuk, yaitu -ɔss- dan -ɔssɔss-. Dalam kata bantu terdapat bentuk -ɔ bɔri-, -ɔ chiu-, -ɔ nɛ-, -ɔ du-, -ɔ noh-, dan -ɔ iss-. Kedua, dilihat dari variasi maknanya, ditemukan tiga variasi makna keselesaian, yaitu ‘kesudahan’, ‘habis’, dan ‘dalam keadaan’. Ketiga, dilihat dari kesepadanannya, ditemukan sejumlah bentuk yang mengandung kata ‘sudah’, mengandung kata ‘habis’, dalam keadaan, dan mengandung morfem ter-. Kata kunci :
The research aims at describing (1) the expression of perfective aspect grammatically in Korean, (2) the variant meaning of perfective aspect in Korean, and (3) the equivalent in translation of perfective aspect in Korean. The main data were derived from the sentences taken from Korean books randomly. The research was conducted by applying distributional, marker reading, and equivalent method. Distributional method was used to separate sentence into various part of speech. The next method was used to find various markers, especially perfective aspect marker, in each part of speech of the sentence. The last method was applied to find the right translation of each perfective aspect marker in bahasa Indonesia. Having analyzed, it finds three findings. Firstly, based on the ways to express it, there are two ways to express grammatical perfective aspect in Korean those are ending and auxiliary verb. In ending, it is found there are two forms, those are -ɔss- and -ɔssɔss-. In auxiliary verb there are -ɔ bɔri-, -ɔ chiu-, -ɔ nɛ-, -ɔ du-, -ɔ noh-, and -ɔ iss-. Secondly, based on variant of the meaning, it finds two variant of perfective meaning, they are; kesudahan’ and ‘dalam keadaan’. Thirdly, based on its equivalent, it is found that some aspect forms contained word ‘sudah’, ‘dalam keadaan’, and also morpheme ter-.
Kata Kunci : aspek, keselesaian, gramatikal, bahasa Korea