PENGARUH BUDAYA DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI KASUS PADA PJ KLANCENG KUDUS
ZAENAL FANANI, Dr. Sampurno, MBA., Apt.
2014 | Tesis | S2 Ilmu FarmasiGlobalisasi dengan perubahan lingkungan strategis bisnis, menuntut organisasi semakin kompetitif. Budaya organisasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja untuk menciptakan daya saing yang diperlukan, dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan anggota organisasi tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik. PJ. Klanceng yang telah bertahan selama lebih dari dua dasawarsa dan mengalami persaingan yang ketat, menjadi dasar pertimbangan pemilihan sebagai subyek penelitian ini. Berbentuk penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelatif, serta metode penelitian survei dengan desain penelitian one case shot study. Penentuan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling, yaitu sampling jenuh. Jumlah karyawan PJ. Klanceng adalah 29 orang, maka pengambilan data dilakukan pada semua anggota populasi. Instrumen yang digunakan berbentuk kuesioner, data yang diperoleh dari jawaban pernyataan dalam kuesioner, dikuantifikasi menggunakan skala likert. Pada uji T diperoleh nilai signifikansi t hitung variabel budaya organisasi sebesar 0,000 dan komunikasi organisasi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan secara parsial variabel budaya dan komunikasi organisasi, berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan, karena nilai signifikansi t hitung < 0,05. Pada uji F atau ANOVA diperoleh nilai signifikansi F hitung kedua variabel independen sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan secara simultan variabel budaya dan komunikasi organisasi, berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan, karena nilai signifikansi F hitung < 0,05. Variabel komunikasi organisasi lebih besar mempengaruhi kinerja karyawan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,841 sedangkan budaya organisasi hanya sebesar 0,162.
Globalization with changes in the strategic environment of business, organizations are increasingly demanding competitive. Organizational culture is expected to improve the performance to create the necessary competitiveness, and communication is adhesive that allows members of the organization to perform its function well together. PJ. Klanceng which has survived for more than two decades and experiencing intense competition, is basic consideration of selection as the subject of this research. Shaped quantitative research with correlative research type, and survey research methods with one shot case study research design. Sampling was conducted using non-probability sampling, ie saturated sampling. The number of employees at PJ. Klanceng is 29, then the data collection was performed on all population members. Instruments that used in the questionnaires form, data that obtained from the answers in the questionnaire statements, quantified using a Likert scale. In the T test obtained t value significance 0.000 of organizational culture variable and organizational communication of 0.005. These results indicate that partialy organizational culture and communication variables, significantly influence the employee performance variable, because the t value significant <0.05. In the F test or ANOVA obtained F value significance the two independent variables of 0.000. These results indicate that simultaneously organizational culture and communication variables, significantly influence the employee performance variable, because the F value significant <0.05. The greater variable, organizational communication influence the employee performance with a regression coefficient of 0.841, whereas the organizational culture only of 0.162.
Kata Kunci : Budaya organisasi, Komunikasi organisasi, Kinerja karyawan, Korelatif