PENGARUH IKLIM MIKRO DI BEBERAPA KETINGGIAN TEMPAT TERHADAP AKTIVITAS FISIOLOGIS, PERTUMBUHAN, HASIL DAN RENDEMEN MINYAK KELAPA SAWIT
EKA LISTIA, Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip.Agr.St.
2014 | Tesis | S2 AgronomiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim mikro terhadap proses fisiologis, pertumbuhan, produktivitas dan kualitas minyak kelapa sawit yang meliputi rendemen minyak, kandungan karoten dan kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) pada penanaman kelapa sawit di beberapa ketinggian tempat. Penelitian dilaksanakan pada empat lokasi penelitian dengan ketinggian tempat 50, 368, 693 dan 865 m dpl yang berada di wilayah Sumatera Utara. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok menggunakan kelapa sawit jenis tenera pada kelompok tanaman muda yang berumur 7 – 8 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis tertinggi dimiliki oleh tanaman kelapa sawit pada ketinggian tempat 368 m dpl, sedangkan pada ketinggian tempat 865 m dpl diperoleh laju fotosintesis terendah yaitu 53,8 μmol CO2 m¯²s¯¹, dikarenakan suhu udara di tempat tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan 50, 368 dan 693 m dpl. Pertumbuhan tanaman kelapa sawit di dataran tinggi yang meliputi panjang rachis, indeks luas daun, bobot kering daun, tinggi tanaman, volume batang dan bobot kering batang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan tanaman kelapa sawit di dataran rendah. Penanaman kelapa sawit di dataran tinggi menghasilkan rerata berat tandan yang lebih berat bila dibandingkan dengan dataran rendah, namun memiliki jumlah tandan yang lebih sedikit sehingga akan menghasilkan potensi produktivitas yang rendah. Produktivitas tertinggi mencapai 28,5 ton TBS/ha/tahun pada penanaman kelapa sawit di ketinggian 368 m dpl. Rendemen minyak tertinggi 25,9% dicapai pada ketinggian tempat 50 m dpl. Kandungan karoten tertinggi 590,8 ppm dan nilai indeks panen tertinggi 0,39 dicapai oleh tanaman kelapa sawit di dataran rendah dengan ketinggian 368 m dpl.
This research aims to determain the effect of microclimate on physiological studies, growth, productivity and quality of oil palm include oil extraction rate, carotene content and Free Fatty Acid (FFA) content in some of altitude. The experiment was conducted at four location in 50, 368, 693 and 865 m above sea level which located in North Sumatera area. The research was arranged using Randomized Block Design of Tenera at 7 – 8 years plant. The results showed that the highest photosynthesis rate at 368 m asl, while the lowest photosynthesis rate at 865 m asl is 53,8 μmol CO2 mˉ²sˉ¹. The growth of oil palm in high altitude which include the rachis length, leaf area index, leaf dry weight, plant height, trunk volume and trunk dry weight have higher values than oil palm in low altitude. Oil palm plantation in high altitude produce heavier bunches compared with low altitude, but has a smaller number of bunches so resulting low potential productivity. The highest productivity reached 28,5 tonnes FFB/ha/year in high altitude oil palm cultivation at 368 m asl. The highest oil extraction rate of 25,9% is reached in 50 m asl. The highest carotene content 590,8 ppm and the highest harvest indext 0,39 reached by oil palm plantation at low altitude in 368 m asl.
Kata Kunci : dataran tinggi, laju fotosintesis, produktivitas, rendemen minyak, karoten