UJI VALIDITAS METODE SCS-CN UNTUK ANALISIS VOLUME LIMPASAN

Rena Sempana Wahyu P, Prof. Ir. Joko Sujono, M. Eng., Ph. D.; Prof. Dr. Ir. Sri Harto Br., Dip. H.

2014 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Banjir adalah bencana yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia. Salah satu komponen yang berpengaruh terhadap banjir adalah volume limpasan. Volume limpasan dapat dianalisis dengan metode SCS-CN, namun parameter yang digunakan mengacu pada kondisi 4 (empat) musim di Amerika Serikat yang tentu berbeda dengan kondisi di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terkait pengembangan parameter metode SCS-CN yang lebih sesuai dengan kondisi DAS di Indonesia. Dalam penelitian ini dilakukan analisis volume limpasan, yaitu volume limpasan terukur dan volume limpasan SCS-CN. Analisis nilai rasio abstraksi awal (�±) dilakukan dengan melakukan kalibrasi terhadap variasi nilai �±. Analisis karakteristik CN dilakukan untuk mengetahui perilaku CN terhadap hujan total. Rumus CN konversi diperoleh dari hasil analisis frekuensi nilai retensi potensial maksimum (S) seluruh DAS, selanjutnya diaplikasikan untuk analisis volume limpasan. Dari hasil analisis diketahui bahwa rumus SCS-CN dari USDA untuk hitungan volume limpasan kurang sesuai untuk kedalaman hujan kecil (<20 mm). Hal ini dikarenakan untuk kedalaman hujan yang kecil, rumus SCS-CN memberikan volume limpasan yang cenderung menghasilkan nilai CN yang besar dan mengindikasikan bahwa DAS dalam kondisi mendekati kedap air yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Sementara untuk kedalaman hujan yang besar (>60 mm), memberikan volume limpasan yang menghasilkan nilai CN yang mendekati konstan. Nilai rasio abstraksi awal (�±) sebesar 0,05 memberikan rerata kesalahan volume limpasan minimum untuk sub DAS Code di Pogung dan Kaloran, sub DAS Gajahwong di Papringan serta sub DAS Bogowonto di Pungangan. Untuk sub DAS Progo di Badran, nilai �± yang sesuai adalah sebesar 0,4. Nilai �± ini dipengaruhi kondisi kelembaban tanah, land use, dan jenis tanah masing-masing sub DAS. Dari hasil analisis rumus CN konversi diperoleh hasil bahwa CN konversi Hawkins masih sesuai untuk DAS kajian.

Flood is a disaster which is happened almost every year in Indonesia. One of the components which are affected to the amount of flood is the runoff volume. The runoff volume can be analyzed by using SCS-CN method. However, this parameter is referring on the 4 (four) seasonâ��s condition in United States which has a different condition from Indonesia. Therefore, it is necessary to do the related research with the development of the parameter in SCS-CN method which is more suitable with the catchment condition in Indonesia. In this research, it can be done to analyze the runoff volume that are the observed runoff volume and the SCS-CNâ��s runoff volume. The analysis of the initial abstraction ratio (�±) can be done by calibrating the variation of �± value. The characteristics analysis of CN is done by finding out the behavior of CN towards the total rainfall. The new CN conversion formula is obtained from the analysis results of the frequency of the maximum potential retention value (S) from all the catchment. Then, it is applied to analyze the runoff volume. The analysis results show that SCS-CN formula by USDA to calculate the runoff volume are less appropriate for the depth of the small rainfall (<20 mm). It is caused that for the small depth rainfall, the SCS-CN formula provides the runoff volume which CN value tends to be large. It indicates that the catchment condition is closing to be water proof which is not match with the field condition. Meanwhile, for the heavy rainfall (>60 mm), it gives the runoff volume that generates CN value which is closing to be constant. The initial abstraction ratio (�±) which is 0.05 provides the average error of the minimum runoff volume for the sub catchment of Code at Pogung, the sub catchment Code at Kaloran, the sub catchment Gajahwong at Papringan and the sub catchment Bogowonto at Pungangan. Meanwhile, for the sub catchment Progo at Badran, the �± value which is suitable is 0.4. The �± value is affected by the soil moisture, land use and the soil types for every sub catchment. From the analysis result of CN conversion formula, it can be obtained that Hawkinsâ��s CN conversion is still suitable for the study of the catchment.

Kata Kunci : karakteristik CN, rasio abstraksi awal, CN konversi