Laporkan Masalah

PENGARUH PERKEMBANGAN FISIK KOTA TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIKAL DAN SOSIAL-EKONOMI DI WILAYAH PERI-URBAN KOTA MAKASSAR

Fitrawan Umar, Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si., MSP

2014 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Peningkatan jumlah penduduk dan segala aktivitasnya di kota menyebabkan kebutuhan terhadap lahan semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan lahan akan mendorong perkembangan fisik kota ke wilayah peri urban karena lahan di kota bersifat tetap dan terbatas. Perkembangan fisik kota tersebut diyakini akan membawa perubahan lingkungan di wilayah peri urban, baik positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat perkembangan fisik kota di wilayah peri urban Kota Makassar, serta menganalisis tingkat perubahan lingkungan, yaitu perubahan lingkungan fisikal dan sosial ekonomi di wilayah peri urban. Tujuan berikutnya adalah menganalisis pengaruh perkembangan fisik kota terhadap perubahan lingkungan fisikal dan sosial-ekonomi. Penelitian ini menggunakan data citra Landsat ETM+ tahun 2003 dan 2013, data-data sekunder, dan wawancara mendalam terhadap sejumlah informan. Seluruh data dianalisis lebih lanjut dengan metode analisis temporal citra, analisis klafisikasi, deskriptif kualitatif, serta analisis tabulasi silang dan regresi statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan fisik Kota Makassar telah menjalar ke wilayah peri urban di sekitarnya dengan indikator lahan terbangun, jaringan jalan, dan fasilitas sosial-ekonomi. Laju perkembangan fisik tertinggi berada di Desa Samata, Kabupaten Gowa, dicirikan dengan pembangunan kampus baru, perbaikan dan pelebaran jalan, serta pertumbuhan kawasan perumahan berskala besar. Perubahan lingkungan yang terjadi terdiri perubahan lingkungan fisikal, yaitu penurunan luas lahan pertanian, peningkatan kepadatan bangunan, penurunan luas ruang terbuka, dan penurunan jumlah bangunan dengan fungsi kedesaan, serta perubahan lingkungan sosial-ekonomi, yaitu peningkatan jumlah dan kepadatan penduduk, penurunan jumlah petani, peningkatan kesejahteraan penduduk, dan peningkatan tingkat pendidikan penduduk. Desa Samata juga menunjukkan tingkat perubahan lingkungan tertinggi. Peningkatan kesejahteraan dan peningkatan kepadatan bangunan tercatat sebagai faktor dominan terhadap perubahan lingkungan di wilayah penelitian. Tabulasi silang dan uji statistik menunjukkan adanya pengaruh perkembangan fisik Kota Makassar terhadap perubahan lingkungan. Tabulasi silang antarvariabel menghasilkan 4 (empat) tipologi wilayah, yaitu I (perkembangan fisik kota tinggi dan perubahan lingkungan tinggi); II (perkembangan fisik kota tinggi dan perubahan lingkungan rendah): III (perkembangan fisik kota rendah dan perubahan lingkungan tinggi); IV (perkembangan fisik kota rendah dan perubahan lingkungan rendah).

The increase of population and all its activities in the city affecting the increasing of needs to the land. The increase in land requirement will encourage physical development of the city to peri urban areas because urban land is fixed and limited. The physical development of the city is believed to bring the change in the peri urban environment, both positive and negative. This study aims to analyze the level of physical development of peri urban areas in the city of Makassar, and to analyze the level of environmental changes that are in the physical environment and socio-economic sides. The further goal is to analyze the influence of the physical development of the city to the physical and socio economic environmental changes. This study used image data of Landsat ETM + year 2003 and 2013, secondary data, and depth interviews with a number of informants. All data were further analyzed by the method of temporal image analysis, classification analysis, qualitative descriptive and cross-tabulation analysis and statistical regression. The results show that the physical development of the city of Makassar has spread to surrounding peri urban areas with such indicators as undeveloped land, road network, and socio-economic facilities. The highest rate of physical development is in Samata village, Gowa, characterized by the construction of the new campus, the improvement and widening of roads, as well as large-scale residential construction in the area. Environmental changes involve changes in physical environment, namely the reduction of agricultural land, the increase of in density of buildings, the reduction of open space area, the decrease number of buildings with countrified function, and changes in socio-economic environment, namely the increase of number and density of population, the decrease of number of farmers, the improvement of welfare of the population, and the increase of education level of the population. Samata village also shows the highest level of environmental changes. Increased prosperity and increased building density are recorded as the dominant factor to environmental changes in the area of research. Cross-tabulation and statistical test show that there is any influence of physical development of the city of Makassar to environmental changes. Cross tabulation between variables produce four (4) areas of typology, namely I (a high level of physical development of the city, a high level of environmental change); II (a high level of physical development of the city, a low level of environmental change); III (a low level of physical development of the city, a high level of environmental change); and IV (a low level of physical development of the city, low-level environmental changes).

Kata Kunci : Perkembangan Fisik Kota, Perubahan Lingkungan, Wilayah Peri Urban


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.