PROFIL HISTOPATOLOGI KARSINOMA SEL BASAL DI INSTALASI PATOLOGI ANATOMIK RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2012 - 2013

ANDI PUTRA KEVINSYAH, dr. Didik S.H., Sp. PA, Ph.D.; dr. Ery Kus D., Ph.D.

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit tersering, menempati 70% dari semua keganasan kulit. Insidensi karsinoma sel basal terus meningkat di beberapa negara, tetapi data epidemiologi di Indonesia masih sangat jarang diteliti. Walaupun karsinoma sel basal cenderung tumbuh lambat, ditemukan 1-20% kasus yang mengalami rekurensi setelah pembedahan. Karsinoma sel basal yang mengalami rekurensi cenderung memiliki sifat yang lebih agresif dan lebih sulit ditangani. Subtipe histopatologis tertentu dikatakan memiliki resiko rekurensi yang berbeda, sehingga gambaran profil histopatologi karsinoma sel basal diperlukan untuk membantu perencanaan penangan penderita karsinoma sel basal. Tujuan: Penelitian deskriptif retrospektif ini bertujuan mengetahui epidemiologi dan profil histopatologi karsinoma sel basal di Yogyakarta Metode dan Material: Penelitian dilakukan dengan mengambil data lembar jawaban di Instalasi Patologi Anatomik RSUP Dr. Sardjito tahun 2012-2013. Data dideskripsikan dengan menggunakan tabel dan diagram, dan dianalisis secara statistik dengan metode chi-square. Hasil dan Kesimpulan: Dari hasil penelitian didapatkan 40 kasus karsinoma sel basal, terdiri dari 11 laki-laki dan 29 wanita dengan perbedaan yang bermakna(P = 0,004). Rentang usia pasien adalah 19-89 tahun dan rerata usia 62,15 tahun. Terdapat perbedaan yang bermakna pada distribusi karsinoma sel basal berdasarkan kelompok usia, lokasi lesi dan subtipe histopatologis. Karsinoma sel basal ditemukan paling banyak pada kelompok usia 71-80 tahun (P = 0,018) dengan lokasi lesi terbanyak di regio palpebra (P = 0,000). Subtipe histopatologis terbanyak yang ditemukan adalah subtipe nodular (P = 0,000). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara subtipe histopatologis dengan kelompok usia, jenis kelamin, ataupun lokasi lesi.

Background: Basal cell carcinoma is the most common skin malignancy, comprising 70% of all skin malignancies. The incidence has been increasing in many countries in the world, however there are not enough epidemiological data in Indonesia. Even though basal cell carcinoma tend to grow slowly, in 1-20% cases it may recur after excision. Basal cell carcinomas that recur tend to be more aggressive than the primary lesion, and results in more difficult cases to treat. Histopathological types are known to have different risks of recurrence, therefore a descriptive study about the histopathological profile of basal cell carcinoma is needed to help clinicians in planning then management of basal cell carcinoma patients. Objective: This retrospective descriptive study aims to learn the epidemiological data and the histological profile of basal cell carcinoma in Yogyakarta. Method and Material: This study was conducted by taking data of the year 2012-2013 from the Anatomical Pathology Department of RSUP Dr. Sardjito. Data was then descriptively analyzed with the use of tables and diagrams, and statistically analyzed using chi-square method. Result and Conclusion: The study found 40 cases of basal cell carcinoma, comprised of statistically different 11 men and 29 women (P = 0,004), with patients� age ranging from 19-89 years old and the mean 62,15 years. The distributions of cases by age group, site of lesion and histopathological type was statistically different. Basal cell carcinoma was found mostly in the age group of 71-80 years old (P = 0,018) with the palpebral region as the most common site of lesion (P = 0,000). The most common histopathological type found was of nodular subtype (P = 0,000). There are no statistically significant associations between histopathological subtypes and age groups, gender, or site of lesion.

Kata Kunci : karsinoma sel basal, histopatologi, epidemiologi, basal cell carcinoma, histopathology, epidemiology