STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BAJA PROFIL C DAN SIKU BERDASARKAN RSNI-03-1729.1-201X

Hariadi Yulianto, Akhmad Aminullah, ST, MT, P.hD; Ir Suprapto Siswosukarto, Ph.D

2014 | Tesis | S2 Teknik Sipil

RSNI 03-1729.1-201X merupakan usulan baru tatacara perencanaan struktur bangunan baja yang mengacu langsung AISC 2005. RSNI 03-1729.1-201X memiliki perbedaan pada cara perhitungan kuat tekan yaitu pada profil tunggal kompak dan profil nonkompak (langsing) yang belum diatur pada peraturan sebelumnya. Studi eksperimental ini memverifikasi cara perhitungan kuat tekan profil baja kompak dengan uji tekan aksial profil baja siku 40×40×4, sedangkan profil langsing diverifikasi dengan profil baja kanal C 60×30×1,2. Kedua uji tekan aksial ini menggunakan profil baja yang beredar umum di Indonesia. Benda uji kanal C terdiri dari bentang panjang, menengah dan pendek berturut-turut: 1400 mm, 900 mm, dan 200 mm, sedangkan profil siku: 1600 mm, 600 mm dan 250 mm. Uji tekan aksial dilakukan dengan kondisi tumpuan ujung sendi-sendi. Hasil uji tekan memverifikasi tatacara perhitungan kuat tekan profil baja tunggal pada RSNI 03-1729.1-201X lebih akurat dan aman daripada SNI 03-1729-2002 dengan rasio minimum antara uji tekan terhadap analisis (Pue/Pn) sebesar 1,10 untuk profil kompak baja siku 40×40×4 dan 0,99 untuk profil baja kanal C 60×30×1,2 yang memiliki elemen langsing. Pada tatacara profil kanal C diperlukan asumsi penampang baja yang lebih lemah dari yang diprediksikan RSNI 03-1729.1-201X serta nilai faktor reduksi phi = 0,85 untuk mengakomodir ketidaksempurnaan bentuk profil, sedangkan pada profil siku kompak tidak diperlukan. Hasil uji tekan juga menunjukkan adanya fenomena kekuatan paska tekuk pada profil kanal C, sedangkan profil siku kompak tidak terjadi

RSNI 03-1729.1-201X is a new steel building design code that proposed to replace the old design code (SNI 03-1729-2002). This code was directly refer to American Institute Steel Construction 2005 (AISC 2005) that mean this code was constructed by researches based on American steel condition, not Indonesia. RSNI 03-1729.1-201X had different methods to predict axial compressive strength for single compact and slender steel cross section. Method to predict axial compressive strength of slanders steel cross section was a new code that not available in old design code (SNI 03-1729-2002). Axial compressive test of a 40×40×4 double angel steel was carried out to verify analysis method of compact steel cross section. Otherwise, axial compressive test of a 60×30×1.2 C lipped Chanel was carried out to verify the analysis method for slender cross section. Both of steel section that used for experimental test were common steel in Indonesia. The C lipped Chanel sample was consist of long, medium, and short series length which is 1400 mm, 900 mm, and 200 mm. For double angel, the series were 1600 mm, 600 mm and 250 mm. The axial compressive test used pinned hinge on both of end plate. The experimental result verified the RSNI 03-1729.1-201X axial compressive strength method was more accurate and safe than SNI 03-1729-2002. The minimum ratio of test to analysis result for RSNI 03-1729.1-201X method (Pue/Pn) were 1.10 for double angle compact cross section, and 0.99 for C lipped Channel slender cross section. For slender cross section, the RSNI 03-1729.1-201X method need a weaker cross section behavior assumption than its predict (unstiffened flange element) and reduction factor phi = 0.85 to undertake the effect of imperfection steel profile. But for double angel profile, it’s not necessary. The test result also emphasized the post buckling strength behavior for C lipped Chanel steel in it’s all series length. While double angle profile, not exist.

Kata Kunci : Kuat tekan, profil kompak, profil langsing, RSNI 03-1729.1-201X