HEDGING BATUBARA SEBAGAI ALTERNATIF MANAJEMEN RISIKO KASUS PADA PLTU X
Agnes Isti Widyawati, Anis Baridwan, M.B.A
2014 | Tesis | S2 Magister ManajemenTulisan ini bertujuan untuk memprediksi bilamana PLTU X akan mengalami kekurangan pasokan bahan bakar batubara, dan membandingkan biaya manajemen risiko dengan hedging instrumen futures terhadap biaya operasio bila PLTU ini beroperasi dengan menggunakan minyak bumi menggantikan bahan bakar batubara saat PLTU tersebut mengalami kekurangan pasokan batubara, menggunakan pendekatan simulasi monte carlo dan crystal ball. Simulasi yang dilakukan dapat memprediksi bahwa PLTU ini akan mengalami risiko kekurangan pasokan batubara pada triwulan I tahun 2014. Langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan manajemen risiko untuk mengatasi kondisi tersebut, yaitu dengan hedging instrumen futures batubara. Setelah diketahui biayanya, tindakan selanjutnya adalah membandingkan antara biaya yang dikeluarkan untuk melakukan tindakan hedging instrumen futures dengan biaya produksi menggunakan bahan bakar minyak, mana biaya yang lebih rendah yang harus ditanggung oleh PLTU X saat PLTU ini mengalami kekurangan pasokan bahan bakar batubara. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa biaya manajemen risiko atas kekurangan pasokan batubara dengan hedging instrumen futures batubara lebih rendah dibandingkan dengan biaya produksi dengan bahan bakar minyak yang harus ditanggung oleh PLTU X apabila PLTU tersebut mengalami kekurangan pasokan batubara seperti hasil prediksi yang dilakukan penulis, terjadi selisih sebesar Rp 1.259.167.447.283,82.
The purposes of this paper are : to predict when the steam power plant (PLTU) X will have a shortage of coal fuel supply, and to compare the cost of risk management with futures instrument hedging against the cost for Operations when the plant operates using petroleum fuels replace coal, when this power plant having a shortage of supply of coal, using the approach monte carlo and crystal ball simulation. Simulations predicted that this power plant going to face the shortages of coal supply in the first quarter of 2014. The next step is taking action of risk management for these conditions, namely the coal futures hedging instruments. Once the costs are known, the next action is comparing the cost of hedge in futures instrument with the cost of production with fuel oil, which cost is lower. This study concludes that the cost of risk management over the shortage of coal supply in hedging in futures instrument is lower than the production cost with oil fuel, if the steam power plan X is really meet a shortage of coal supply as the results predicted by the author. The saving is about Rp 1.259.167.447.283,82.
Kata Kunci : manajemen risiko, hedging, futures