Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PEMULANGAN PASIEN DIRUANG RAWAT BEDAH DAN PENYAKIT DALAM RAWAT INAP TERPADU GEDUNG A RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA PADA TAHUN 2013

Rahayuningsih, Prof.dr. Irwan Dwiprahasto, M.Med.Se,Ph.D

2014 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang : Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan pusat rujukan Nasional yang memiliki pelayanan dokter spesialis dan sub spesialis. Didukung oleh peralatan lengkap dan dengan teknologi canggih sehingga banyak pasien yang dikirim dari rumah sakit diseluruh Indonesia untuk mendapatkan pelayanan paripurna, dengan demikian angka kunjungan pasien ke RSCM cukup banyak sehingga mengakibatkan kebutuhan akan ruang perawatan sangat tinggi. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya arus pasien masuk menjadi tinggi yang mempunyai dampak antrian terhadap kebutuhan kamar rawat menjadi tinggi juga. Dengan demikian manajemen tempat tidur menjadi hal yang sangat penting, khususnya yang terkait dengan manajemen pemulangan pasien rawat inap, karena apabila pasien yang sudah direncanakan pulang secara medis tidak dilakukan pengelolaan dengan baik dapat berakibat tertundanya pasien barikutnya untuk masuk ruang rawat. Hal ini dapat beresiko terjadinya delay treatment yang sangat mempengaruhi kepada patient safety. Tujuan : Mengetahui rata-rata waktu yang dibutuhkan pasien sejak rencana pulang, selesai administrasi sampai dengan keluar ruang rawat serta faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya keterlambatan pasien keluar dari ruang rawat Bedah dan Penyakit Dalam di Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A RSCM. Metode : Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik. Hasil dan Pembahasan : rata-rata waktu yang dibutuhkan sejak diputuskan pulang secara medik sampai dengan selesai administrasi adalah 199 menit (3 jam 19 menit), setelah selesai administrasi sampai dengan keluar dari ruang rawat adalah 156 menit (2 jam 36 menit), sejak diputuskan pulang secara medik sampai dengan keluar dari ruang rawat adalah 355 menit (5 jam 55 menit). Tiga perempat pasien (76,75%) memerlukan waktu tunggu pulang lebih dari 3 jam. Faktor yang mempengaruhi keterlambatan pasien pulang sebelum selesai adminstrasi adalah persiapan obat pasien untuk di rumah sebanyak 32,45%, belum memiliki kelengkapan jaminan 31,14% dan setelah selesai administrasi adalah keluarga belum ada yang menjemput 31,57% serta belum tersedianya alat transportasi untuk pulang sebanyak 14,91% . Karakteristik pasien bedah dan penyakit dalam tidak mempengaruhi lama tunggu pasien pulang. Berdasarkan uji statistik faktor belum memiliki kelengkapan jaminan berbeda bermakna mempengaruhi lama waktu tunggu paien pulang p-value 0,035. Kesimpulan dan Saran: kecepatan pasien keluar dari kamar rawat sangat dipengaruhi oleh faktor rumah sakit dan faktor pasien. Mengatasi faktor yang mempengaruhi keterlambatan pasien pulang dengan mempercepat proses kelengkapan jaminan memperbaiki sistem mempersiapkan obat pasien untuk di rumah, memaksimalkan discharge planning dan penerapan clinical pathway di ruang rawat serta meningkatkan komunikasi kepada keluarga pasien.

Background: Dr.CiptoMangunkusumo Hospital (RSCM) is a national centre of medical referral, encompassing the services of specialist and sub-specialist doctors. The medical service is broadly enhanced by fully complete medical tools and advanced technology so that a large number of patients referred from other hospitals all over Indonesia may get comprehensive treatment; and thus the visit rate to RSCM is so high that the demand of admission becomes overwhelming. This could induce a spiking elevation of inpatient flow, which mirrors the bed demand and its long register of waiting list. Standing with these facts, it becomes pertinent to understand the management of patient beds, particularly in relation to management of inpatient discharge, because when the patient is already planned to be discharged, if the medical management is not done properly it would result in postponements for other patients to be admitted. It could create risks of treatment delay which greatly affects the patient safety. Objective: To determine the average time it would take a patient for a discharge plan, completing administrative matters, and other factors that affect the delay of discharging patients in Surgery and Internal Medicine Integrated Inpatient Unit of Building A, RSCM. Results and Discussion: The average time of determining discharge plans until the completion of administration matters was 199 minutes (3 hours 19 minutes), after administrative issues were taken care of, the patient transfer out of the ward took 156 minutes (2 hours 36 minutes), and the time from medically determining the discharge plans to the actual acquittal that took 355 minutes (5 hours 55 minutes) occurred to 76.75% of subjects. More than three-quarters of patients are still discharged after over 3 hours. Hospital-induced factors affecting the discharging delay are the preparation of take-home drugs(32,45%), finalizing the administrative insurance papers (31,14%), and Family-induced factors affecting discharging delay ranges from the absence of relatives to pick the patient up from the hospital(31,57%) and the unavailability of means of transportation to get home (14.91%). There is no difference in characteristics and disease of the surgical and internal medicine patients, and said characteristics did not affect the length of time waiting to be discharged. Conclusions and Recommendations: The promptness of discharging hospitalized patients out was heavily influenced by the hospital-induced factors and patientinduced factors. Addressing the factors that influence said delay, e.g. to fix the take-home medication preparation system, and transit sites, would maximize discharge planning and implementation of clinical pathways

Kata Kunci : Manajemen tempat tidur, rawat inap, perencanaan pasien pulang, keselamatan pasien, waktu tunggu pasien pulang.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.