PRARANCANGAN PABRIK FURFURAL DARI TONGKOL JAGUNG KAPASITAS 13.000 TON/TAHUN

ANRO YEDI MUNTHE, Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, MS.

2014 | Skripsi | TEKNIK KIMIA

Pabrik furfural dari tongkol jagung dengan kapasitas 13.000 ton / tahun menggunakan bahan baku tongkol jagung sebanyak 16.706,76 kg/jam, air sebanyak 31.061 kg/jam dan H2SO4 98 % sebanyak 13.543 kg/jam. Hasil yang diperoleh adalah furfural dengan kemurnian 98,5 %. Proses yang terjadi sebagai berikut : pentosan dalam tongkol jagung dihidrolisis menjadi pentosa, selanjutnya terjadi reaksi dehidrasi pentosa menjadi furfural. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan H2SO4 sebagai katalisator. Furfural terbentuk di padatan tongkol jagung diambil dengan steam bertekanan 10 atm dan suhu 667oC yang dialirkan secara countercurrent ke dalam reaktor. Furfural terbawa oleh steam diembunkan dalam kondensor. Larutan furfural dalam air dimurnikan dalam ekstraktor dan menara distilasi sehingga menghasilkan furfural dengan kemurnian yang diinginkan. Pabrik direncanakan didirikan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang menempati luas lahan sekitar 8 ha, dengan jumlah tenaga kerja 182 orang. Pabrik beroperasi secara kontinyu selama 24 jam /hari, selama 330 hari / tahun. Berdasarkan evaluasi ekonomi diperlukan modal tetap sebesar US$ 11,363,134.17 + Rp 134.238.559.995,68 dan modal kerja sebesar US$. 393,732.60 + Rp. 50.568.800.110,82. Break Even Point ( BEP ) sebesar 50,47 % ( batasan BEP di Indonesia 40 % - 60 % ) dan Shut Down Point sebesar 21,11 % dan Return On Investment ( ROI ) sebelum pajak 40,47 % ( batasan ROI untuk pabrik dengan resiko rendah > 11 % ). Pay Out Time ( POT ) sebelum pajak selama 3,31 tahun ( batasan POT pabrik beresiko rendah < 5 tahun). Discounted Cash Flow Rate of Return ( DCFRR ) sebesar 27,52 % dengan rata-rata suku bunga di bank 15 % - 20 %. Dari hasil analisis kelayakan dapat disimpulkan bahwa pabrik ini cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut. Kata kunci : Furfural, Tongkol Jagung, Hidrolisis, Dehidrasi

Furfural plant from corncobs with capacity 13.000 tons per year need corncobs 16706.76 kg / hour, water 31061 kg / hour and H2SO4 98% 13543 kg / hour as the raw material. This plant will obtain furfural with 98.5% purity. The process will be occur as follow: pentosan in corn cobs is hydrolyzed into pentose, then pentose become furfural by dehydration reaction. This reaction need H2SO4 as catalyst. Furfural formed in solids corn cobs will be taken by steam with 10 atm and temperature 667oC which flowed countercurrent to the reactor. Furfural will be carried away by the steam condensed in the condenser. Furfural solution will be purified in the extractor and distillation column to produce furfural with the desired purity. This plant will be established in Tuban, East Java, which occupies a land area about 8 ha, with a 182 person workforce. The plant will operate continuously for 24 hours / day for 330 days / year. Based on the economic evaluation, this plant need fixed capital of US$ 11,363,134.17 + Rp 134.238.559.995,68 and working capital of US$. 393,732.60 + Rp. 50.568.800.110,82. Break Even Point (BEP) of 50,47% (BEP restrictions in Indonesia 40% - 60%) and Shut Down Point of 21,11% and Return On Investment (ROI) before taxes 40,47% (ROI limits for plants with low risk> 11%). Pay Out Time (POT) before tax for the year of 3.31 (low risk plant POT limit <5 years). Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) of 27,52% with an average interest rate in the bank 15% - 20%. From the analysis it can be concluded that this plant is quite interesting to study further. Keywords: furfural, corncobs, hydrolize, dehidration

Kata Kunci : Furfural, Tongkol Jagung, Hidrolisis, Dehidrasi