Laporkan Masalah

KAJIAN PEMANFAATAN MACHINING CENTER OLEH INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) LOGAM DI YOGYAKARTA

WILDANUL ISNAINI, Andi Sudiarso, ST., MT., M.Sc., Ph.D.

2014 | Skripsi | TEKNIK INDUSTRI

Machining center merupakan salah satu mesin yang banyak dikembangkan dibeberapa negara, misalnya adalah Cina, Taiwan, dan Amerika. Machining centre sendiri adalah permesinan manufaktur yang mampu melakukan pemakanan material dengan computer numerical control menggunakan banyak axis dan bermacam jenis peralatan dan operasi (Ryerson,2003). Machining center yang sudah dikembangkan dibeberapa negara tersebut adalah kombinasi antara CNC dengan EDM, ECM, atau USM. Di Indonesia sendiri, pengembangan teknologi seperti machining center ini masih dikatakan minim. Padahal, pemerintah Indonesia melalui Bappenas (2013), sedang dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan teknologi di perusahaanperusahaan industri kecil serta mengembangkan secara terpadu sektor unggulan industri kecil tersebut. Untuk mendukung program pemerintah inilah muncul sebuah ide untuk mengembangakan machining center yang telah banyak diadabtasi dibeberapa negara ini di Industri Kecil dan Menengan (IKM) Indonesia. Penelitian ini diawali dengan proses pengambilan data pada 32 IKM di Yogyakarta. Hasil pengambilan data digunakan untuk menentukan peta teknologi IKM di Yogyakarta serta untuk menentukan IKM manakah yang akan digunakan sebagai objek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi dengan bantuan software ProModel. Simulasi dilakukan untuk mengetahui efisiensi proses produksi di IKM serta peningkatan produktivitas setelah diterapkannya machining center. Kemudian dilakukan perhitungan analisis kelayakan ekonomi penerapan machining center di IKM seperti Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR). Lokasi penelitian yang dipilih adalah IKM ED Aluminium yang berlokasi di Jalan Guno Mrico 414 Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta. Dari 18 IKM logam, proses permesinan yang paling banyak digunakan adalah mesin bor, mesin gerinda, dan mesin bubut, sedangkan jumlah kombinasi proses permesinan terbanyak yang digunakan adalah 3, yaitu sebesar 44%. Tiga kombinasi terbanyak yang digunakan tersebut adalah penggunaan mesin bubut, bor, dan gerinda. Konsep machining center yang ditawarkan untuk IKM ED Aluminium terdiri dari enam proses permesinan yaitu tiga proses polishing dan tiga proses bubut. Keenam proses permesinan ini tergabung dalam machining center yang terintegrasi dengan komputer (CNC). Hasil simulasi machining center di IKM ED Aluminium memberikan penambahan kapasitas produksi yaitu 51% untuk wajan biasa, 88% untuk wajan dinar, dan 91% untuk wajan cincin 2. Berdasarkan uji kelayakan ekonomi yang dilakukan, penerapan machining center di IKM ED Aluminium dinyatakan layak secara ekonomi dengan PBP selama 4,51 tahun, NPV sebesar Rp 259.561.824, dan IRR sebesar 13%.

Machining center has been developed in several countries, for example is China, Taiwan, and the USA. Machining center is a machining process of material with computer numerical and control axis that use a lot of various types of equipment and operation (Ryerson, 2003). Machining centers are already developed in several countries is a combination of CNC EDM, ECM, or USM. In Indonesia, the development of technologies such as machining centers is still said to be minimal. In fact, the government of Indonesia through Bappenas (2013), is in an effort to enhance the technological capabilities in small industrial enterprises as well as develop an integrated manner the dominant sector of small industries. To support that government program appeared an idea to develop the machining center which has addpted in some countries this at Industri Kecil dan Menengah (IKM) in Indonesia. This study begins with the retrieval of data in 32 IKMs in Yogyakarta. The results of data collection are used to determine the map technology IKMs in Yogyakarta as well as to determine which of IKMs will be used as the object of research. The method used in this study were simulated with the help of software ProModel. Simulation was conducted to determine the efficiency of production processes in IKMs as well as an increase in productivity after implementation of machining centers. Then calculate the economic feasibility analysis of the application of machining centers in IKMs such as Pay Back Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. From 18 metal’s IKM, machining process that most used are drilling machines, grinding machines, and lathes, while the highest number of combinations of the machining process used is 3, is by 44%. That three combination consist of lathe, drill, and grinding. The concept of machining center offerings for IKM ED Aluminum consists of six process, there are polishing and lathe. Sixth machining process is incorporated in the machining center that is integrated with the computer. The results of the simulation machining center in the IKM ED Aluminium provide additional production capacity that is 51% for wajan biasa type, 88% for wajan dinar type, and 91% for wajan cincin 2 12 type. Based on the economic feasibility, the application of machining centers in the IKM ED Aluminium is feasible to applicate with PBP in 4.51 years, NPV of Rp 259.561.824, and an IRR of 13%.

Kata Kunci : Machining Center, Simulasi, ProModel, Kelayakan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.