Laporkan Masalah

RESPON TERAPI ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN HIV/AIDS DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

DWI PUTRI SAFNURBAITI, Nanang Munif Yasin, M.Pharm, Apt.

2014 | Skripsi | FARMASI

Penggunaan obat antiretroviral (ARV) mampu menekan replikasi virus HIV, meningkatkan harapan hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) serta kualitas hidup ODHA. Kegiatan monitoring respon klinis, imunologis, dan virulogis diperlukan secara rutin pada pasien HIV/AIDS untuk memantau keberhasilan dan kegagalan terapi dari ARV. Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya respon terapi antiretroviral berdasarkan penanda klinis dan imunologis pada pasien HIV/AIDS di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross sectional dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari berkas rekam medik pasien. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Data penelitian diambil dari pasien yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien usia >18 tahun, mendapat terapi ARV dalam rentang 6 bulan, mencakup rekam medik yang lengkap, terdiagnosis baik stadium lanjut dan awal, mempunyai data CD4 dan berat badan minimal dua data. Respon terapi dilihat dari penanda imunologis yaitu perubahan CD4 dan penanda klinis berupa perubahan berat badan. Total pasien HIV/AIDS yang memenuhi kriteria inklusi adalah 63 pasien. Hasil penelitian menunjukkan regimen terapi ARV lini pertama yang paling banyak digunakan adalah kombinasi zidovudin+lamivudin+nevirapine sebanyak 24 pasien (38,10%). Jumlah CD4 yang meningkat setelah terapi ARV pada bulan ke-6, 12, dan 24 terapi ARV terjadi pada 27 pasien (81,82%), 40 pasien (83,33%), dan 43 pasien (82,69%). Pasien yang mengalami peningkatan berat badan pada bulan ke-6, 12 dan 24 setelah terapi ARV adalah 34 pasien (72,34%), 33 pasien (82,50%), dan 36 pasien (81,82%). Peningkatan berat badan tidak selalu dikuti dengan peningkatan jumlah CD4 setelah 6 bulan terapi ARV.

The use of antiretroviral drugs (ARV) can suppress HIV viral replication, increasing the life expectancy of people with HIV/AIDS (PLWHA) and the quality of life of people living with HIV. Activity monitoring clinical response, immunological, and virulogis routinely required in patients with HIV / AIDS to monitor the success and failure of antiretroviral therapy. The study aimed to determine the response of antiretroviral therapy based on clinical and immunological markers in patients with HIV / AIDS in RSUP Dr. Sardjito. This is a cross sectional descriptive research and the data are collected retrospectively from the patient medical record. Descriptive statistic is used to analysed the data. The data are taken from the patient who meet the criteria, which is over 18 years old patient, own complete medical record, diagnosed early and/or advanced stage, own CD4 data and weight a minimum two data. The response therapy can be seen from immunological markers, which is changes in CD4 and clinical markers such as changes in body weight. Totality there are 63 HIV/AIDS patient which meet inclusion criteria. The result of research indicate in first line ARV therapy regimen that combination of zidovudin+lamivudin+nevirapine is used mostly exactly for 24 patients (38,10%). CD4 count increase after ARV therapy in 6, 12, dan 24 months are occur on 27 patients (81,82%), 40 patients (83,33%), and 43 patients (82,69%). Increasing of body weight in 6, 12, and 24 months after therapy ARV are 34 patients (72,34%), 33 patients (82,50%), and 36 patients (81,82%). Increasing of body weight not always followed increasing of CD4 count after six months ARV therapy

Kata Kunci : HIV/AIDS, antiretroviral, respon terapi, CD4, rumah sakit.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.