Laporkan Masalah

PENGARUH KOTORAN JANGKRIK TERHADAP PERTUMBUHAN TIGA JENIS TANAMAN FAST GROWING

RIKA BELA RAHMAWATI, Daryono Prehaten, S.Hut., M.Sc

2014 | Tugas Akhir | D3 KEHUTANAN

Setiap tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan unsur hara, baik makro maupun mikro, sehingga apabila tanaman kekurangan unsur hara maka pertumbuhannya terhambat. Pertumbuhan tanaman yang terhambat dapat diatasi dengan adanya kegiatan pemupukan. Pentingnya pupuk membuat sebagian besar masyarakat membutuhkan pupuk dalam jumlah yang banyak untuk kebutuhan tanaman mereka. Saat ini semakin banyak lahan usaha yang memanfaatkan jangkrik terutama di kota-kota besar seperti Bekasi. Pemanfaatan limbah kotoran jangkrik menjadi pupuk organik menjadi potensial seiring dengan kebutuhan akan pupuk yang semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kotoran jangkrik terhadap pertumbuhan semai Sengon laut (Paraserianthes falcataria), Sengon buto (Enterolobium cyclocarpum), dan Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan juga mengetahui kandungan kimiawi atau unsur hara pada kotoran jangkrik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Silvikultur Intensif Fakultas Kehutanan UGM, Klebengan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan yaitu dengan cara pengukuran parameter pertumbuhan meliputi tinggi, diameter, dan persen hidup tanaman pada 3 jenis semai fast growing yaitu Sengon laut, Sengon buto, dan Lamtoro. Pengukuran dilakukan setiap seminggu sekali selama 10 minggu, mulai Oktober 2013 sampai dengan Januari 2014. Penelitian ini menggunakan rangkaian CRD dengan 3 perlakuan pemberian pupuk, dengan perbandingan kotoran jangkrik dengan tanah yaitu 1:1, 1:2, 1:3 dan tanpa pemberian pupuk sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pencampuran kotoran jangkrik dengan tanah 1:3 paling bagus pertumbuhannya pada ketiga jenis semai terutama jenis Sengon buto. Besarnya persen hidup berturut-turut yaitu : Sengon laut 15 %; Sengon buto 60 %; dan Lamtoro 42,5 %. Dari hasil penelitian analisis kandungan pupuk oleh Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ternyata terdapat kandungan unsur hara makro yaitu N, P, dan K pada pupuk kotoran jangkrik yang mempunyai persen cukup besar bagi pupuk organik. Besarnya persen kandungan unsur hara N, P, dan K berturut-turut yaitu: N total 2,97 %; P 1,73 %; dan K 3,63 %.

Every plant in the growth and development need nutrients, both macro and micro, therefore if the plant has a limited nutrition, it will make stunted growth. The stunted growth can be overcome by the fertilization. The importance of fertilizer makes the most of the public need a lot of fertilizer and it is needed to their plant. Lately, there are business lands that take advantage of crickets especially in big cities such as Bekasi. Utilization of manure waste into organic fertilizer crickets into potential along with the need for fertilizers is increasing. This research aims to determine the effect of impurities crickets on the growth of seedlings Sengon laut (Paraserianthes falcataria), Sengon buto (Enterolobium cyclocarpum), and Lamtoro (Leucaena leucocephala) and also knowing the chemical content of nutrients in the stool of crickets. This research was conducted in the Laboratory of Intensive Silviculture Faculty of Forestry, Klebengan, Sleman, Yogyakarta. The method used the measurement of growth parameters include the height, diameter, and survival rate at 3 different types of fast growing seedlings in Sengon laut, Sengon buto, and Lamtoro. Measurements were taken once a week during 10 weeks, from October 2013 to January 2014. This research uses a series of CRD with three fertilizer treatments, by comparison of the dirt ground crickets; 1:1, 1:2, 1:3 and without fertilizer application as a control. The results showed that a dose of dirt mixing with ground crickets best 1:3 on the three types of seedling growth, especially types Sengon buto. The magnitude of the survival rate is : Sengon laut 15%; Sengon buto 60%; and Lamtoro 42.5%. From that results, the analysis of the content of fertilizer by BPTP Yogyakarta is available of a macro nutrient content. There are N, P, and K in manure crickets that have a quite great percent for organic fertilizer. The magnitude of percent nutrient content of N, P, and K respectively as follows: total N 2.97%; P 1.73%; and K 3.63%.

Kata Kunci : Pemupukan, kotoran jangkrik, semai fast growing spesies.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.